Mimpi, Waktu Dan Metafora
Mimpi dengan alam ketidaksadaran,suatu ranah didalam diri manusia yang memendam banyak misteri. Mimpi menunjukkan betapa masa lalu tak menghilang begitu saja ; Ia terus hidup. Didalam mimpi aku diterkam oleh imaji-imaji yang menakjubkan,yang patah-patah dan tak utuh yang menautkan kembali diriku dengan arketip alam semesta. Menyediakan pintu masuk kedalam malam kosmis. Mimpi adalah jelujuran imaji,kerlip pelita ditengah belantara yang memanduku membayangkan labirin tak berujung. Labirin yang tercetus dari ketidaksadaran kolektif dimana pelbagai simbol muncul sebagai perwujudan lingkaran magis tempat jiwaku dan roh kosmos menyatu. Manusia,bagaimanapun tidak semata-mata digerakkan oleh alam sadar. Ada retakan-retakan yang merongrong bangunan nalar yang padu. Menyodorkan beragam kisah berbentuk dongeng dan mite. Ketidaksadaran mencakup aras individu sekaligus aras kolektif. Maka didalam diri seseorang,selain fantasi (yang senantiasa berjalinan dengan ketidaksadaran pribadi) berkecamuk pula arketip (yang merupakan fantasi kolektif). Maka,aku memandang dunia sebagai sehampar ruang yang tak nyata. Jagat raya hanyalah secebis ilusi. Kesejatian hanya milik Tuhan semata dan selebihnya hanyalah maya. Karena dunia begitu fana,dan manusia pada hakekatnya merupakan pantulan Nur Tuhan yang di gelayuti cinta dan damba akan peleburan dengan Sang Kekasih. Maka,orang banyak menulis puisi,sajak mistis yang digelorakan oleh metafora agar sanggup menuturkan kecamuk spiritual yang paradoks sekaligus subtil dan kaya makna. Puisi,sesungguhnya merupakan salah satu upaya untuk mengabadikan sekeping momen ketika aku mabuk mencecap anggur rohani. Ekstase boleh jadi berporos pada ledakan momen dimana seluruh zarah waktu mengumpul didalam kekinianku. Waktu,bagiku adalah ingatan atas masa silam abadi dan keyakinan atas masa depan abadi yang tersedot kedalam momen masa kini. Aku juga sering dihantui oleh mimpi,gebalau citraan yang terpantul dari selembar cermin semesta yang membuatku insyaf dan sedih atas takdir kita sebagai mahluk yang semata-mata berkubang di samudara tanda. Tak mampu meraih kekekalan zat bernama waktu dan tak kuasa menebak peristiwa yang bakal terjadi dalam bentangan masa yang tak dapat diduga ujungnya. Waktu,adalah batas akhir yang tak terengkuh dari suatu rangkaian yang tak terhingga. Tetapi barangkali karena itu aku bisa menikmati hidup. Aku bisa leluasa untuk berkhayal dan mencipta untuk mengolah imajinasi. Suatu kekuatan ajaib yang tak dimiliki mahluk lain selain manusia. Itu semua,karena kita semua punya daya pikir. Tapi daya pikir sering membikin sebagian orang gentar lantaran dampaknya yang sungguh dahsyat bagi pembentukan kebudayaan dan peradaban. Hidup dan mimpi,dua perkara yang benar-benar tak terpisahkan. Hidup dan mimpi adalah halaman-halaman dari sebuah buku yang sama ; Ketika kita membacanya secara berurutan,maka itulah hidup,tetapi ketika kita membaca secara acak maka itulah mimpi. Aku sering terayun-ayun diantara kepekatan mimpi dan keriuhan hidup. Namun keriuhan hidup biasanya berlumuran ihwal yang banal. Orang yang dalam keadaan terbangun memiliki sebuah dunia yang amat umum,sebaliknya orang yang tidur memiliki dunia pribadinya.
Selasa, 30 September 2014
Mimpi, Waktu Dan Metafora
Mimpi dengan alam ketidaksadaran,suatu ranah didalam diri manusia yang memendam banyak misteri. Mimpi menunjukkan betapa masa lalu tak menghilang begitu saja ; Ia terus hidup. Didalam mimpi aku diterkam oleh imaji-imaji yang menakjubkan,yang patah-patah dan tak utuh yang menautkan kembali diriku dengan arketip alam semesta. Menyediakan pintu masuk kedalam malam kosmis. Mimpi adalah jelujuran imaji,kerlip pelita ditengah belantara yang memanduku membayangkan labirin tak berujung. Labirin yang tercetus dari ketidaksadaran kolektif dimana pelbagai simbol muncul sebagai perwujudan lingkaran magis tempat jiwaku dan roh kosmos menyatu. Manusia,bagaimanapun tidak semata-mata digerakkan oleh alam sadar. Ada retakan-retakan yang merongrong bangunan nalar yang padu. Menyodorkan beragam kisah berbentuk dongeng dan mite. Ketidaksadaran mencakup aras individu sekaligus aras kolektif. Maka didalam diri seseorang,selain fantasi (yang senantiasa berjalinan dengan ketidaksadaran pribadi) berkecamuk pula arketip (yang merupakan fantasi kolektif). Maka,aku memandang dunia sebagai sehampar ruang yang tak nyata. Jagat raya hanyalah secebis ilusi. Kesejatian hanya milik Tuhan semata dan selebihnya hanyalah maya. Karena dunia begitu fana,dan manusia pada hakekatnya merupakan pantulan Nur Tuhan yang di gelayuti cinta dan damba akan peleburan dengan Sang Kekasih. Maka,orang banyak menulis puisi,sajak mistis yang digelorakan oleh metafora agar sanggup menuturkan kecamuk spiritual yang paradoks sekaligus subtil dan kaya makna. Puisi,sesungguhnya merupakan salah satu upaya untuk mengabadikan sekeping momen ketika aku mabuk mencecap anggur rohani. Ekstase boleh jadi berporos pada ledakan momen dimana seluruh zarah waktu mengumpul didalam kekinianku. Waktu,bagiku adalah ingatan atas masa silam abadi dan keyakinan atas masa depan abadi yang tersedot kedalam momen masa kini. Aku juga sering dihantui oleh mimpi,gebalau citraan yang terpantul dari selembar cermin semesta yang membuatku insyaf dan sedih atas takdir kita sebagai mahluk yang semata-mata berkubang di samudara tanda. Tak mampu meraih kekekalan zat bernama waktu dan tak kuasa menebak peristiwa yang bakal terjadi dalam bentangan masa yang tak dapat diduga ujungnya. Waktu,adalah batas akhir yang tak terengkuh dari suatu rangkaian yang tak terhingga. Tetapi barangkali karena itu aku bisa menikmati hidup. Aku bisa leluasa untuk berkhayal dan mencipta untuk mengolah imajinasi. Suatu kekuatan ajaib yang tak dimiliki mahluk lain selain manusia. Itu semua,karena kita semua punya daya pikir. Tapi daya pikir sering membikin sebagian orang gentar lantaran dampaknya yang sungguh dahsyat bagi pembentukan kebudayaan dan peradaban. Hidup dan mimpi,dua perkara yang benar-benar tak terpisahkan. Hidup dan mimpi adalah halaman-halaman dari sebuah buku yang sama ; Ketika kita membacanya secara berurutan,maka itulah hidup,tetapi ketika kita membaca secara acak maka itulah mimpi. Aku sering terayun-ayun diantara kepekatan mimpi dan keriuhan hidup. Namun keriuhan hidup biasanya berlumuran ihwal yang banal. Orang yang dalam keadaan terbangun memiliki sebuah dunia yang amat umum,sebaliknya orang yang tidur memiliki dunia pribadinya.
Mimpi dengan alam ketidaksadaran,suatu ranah didalam diri manusia yang memendam banyak misteri. Mimpi menunjukkan betapa masa lalu tak menghilang begitu saja ; Ia terus hidup. Didalam mimpi aku diterkam oleh imaji-imaji yang menakjubkan,yang patah-patah dan tak utuh yang menautkan kembali diriku dengan arketip alam semesta. Menyediakan pintu masuk kedalam malam kosmis. Mimpi adalah jelujuran imaji,kerlip pelita ditengah belantara yang memanduku membayangkan labirin tak berujung. Labirin yang tercetus dari ketidaksadaran kolektif dimana pelbagai simbol muncul sebagai perwujudan lingkaran magis tempat jiwaku dan roh kosmos menyatu. Manusia,bagaimanapun tidak semata-mata digerakkan oleh alam sadar. Ada retakan-retakan yang merongrong bangunan nalar yang padu. Menyodorkan beragam kisah berbentuk dongeng dan mite. Ketidaksadaran mencakup aras individu sekaligus aras kolektif. Maka didalam diri seseorang,selain fantasi (yang senantiasa berjalinan dengan ketidaksadaran pribadi) berkecamuk pula arketip (yang merupakan fantasi kolektif). Maka,aku memandang dunia sebagai sehampar ruang yang tak nyata. Jagat raya hanyalah secebis ilusi. Kesejatian hanya milik Tuhan semata dan selebihnya hanyalah maya. Karena dunia begitu fana,dan manusia pada hakekatnya merupakan pantulan Nur Tuhan yang di gelayuti cinta dan damba akan peleburan dengan Sang Kekasih. Maka,orang banyak menulis puisi,sajak mistis yang digelorakan oleh metafora agar sanggup menuturkan kecamuk spiritual yang paradoks sekaligus subtil dan kaya makna. Puisi,sesungguhnya merupakan salah satu upaya untuk mengabadikan sekeping momen ketika aku mabuk mencecap anggur rohani. Ekstase boleh jadi berporos pada ledakan momen dimana seluruh zarah waktu mengumpul didalam kekinianku. Waktu,bagiku adalah ingatan atas masa silam abadi dan keyakinan atas masa depan abadi yang tersedot kedalam momen masa kini. Aku juga sering dihantui oleh mimpi,gebalau citraan yang terpantul dari selembar cermin semesta yang membuatku insyaf dan sedih atas takdir kita sebagai mahluk yang semata-mata berkubang di samudara tanda. Tak mampu meraih kekekalan zat bernama waktu dan tak kuasa menebak peristiwa yang bakal terjadi dalam bentangan masa yang tak dapat diduga ujungnya. Waktu,adalah batas akhir yang tak terengkuh dari suatu rangkaian yang tak terhingga. Tetapi barangkali karena itu aku bisa menikmati hidup. Aku bisa leluasa untuk berkhayal dan mencipta untuk mengolah imajinasi. Suatu kekuatan ajaib yang tak dimiliki mahluk lain selain manusia. Itu semua,karena kita semua punya daya pikir. Tapi daya pikir sering membikin sebagian orang gentar lantaran dampaknya yang sungguh dahsyat bagi pembentukan kebudayaan dan peradaban. Hidup dan mimpi,dua perkara yang benar-benar tak terpisahkan. Hidup dan mimpi adalah halaman-halaman dari sebuah buku yang sama ; Ketika kita membacanya secara berurutan,maka itulah hidup,tetapi ketika kita membaca secara acak maka itulah mimpi. Aku sering terayun-ayun diantara kepekatan mimpi dan keriuhan hidup. Namun keriuhan hidup biasanya berlumuran ihwal yang banal. Orang yang dalam keadaan terbangun memiliki sebuah dunia yang amat umum,sebaliknya orang yang tidur memiliki dunia pribadinya.
seejarah P.O Prayogo
Perusahaan Otobus ini berdiri pada tahun 1988. Pada masa awal berdirinya perusahaan yang milik Ny. Suhartati (putra dari pemilik PO Suharno) armada yang dimiliki 7 bus 3/4 dengan jurusan Yogya-Godean-Dekso, dan Yogya-Bantul-Srandakan. Saat ini menginjak usianya yang ke 20 dibawah pengelolaan profesional Bp. Maryanto (suami Ny. Suhartati) perusahaan ini telah berkembang. kini PO Prayogo telah melebarkan sayap usahanya dengan melayani carteran wisata dengan armada yang baru. Selain itu membuka trayek Jogja-Cilacap dan Jogja Purwokerto serta Jogja- Pekanbaru.
Tambahan informasi mengenai sejarah singkat PO Prayogo, menurut penuturan Bpk. Maryanto SH selaku pemilik perusahaan. Lahirnya PO Prayogo diawali dengan penyerahan 7 bus 3/4 dari pemilik PO Suharno kepada putrinya Ny. Suhartuti pada tahun 1988. Selanjutnya kendali operasional diserahkan kepada suaminya (Bpk Maryanto SH tersebut). KIni dari 7 bus 3/4 dengan trayek Jogja- Bantul telah berkembang menjadi 12 bus pariwisata dgn armada terbaru hino RK 8, serta belasan bus bumel trayek Purwokerto dan Cilacap, serta merambah hingga Pekanbaru dengan 8 armada ber AC (menurut info terkadang hanya sampai di P.Kerinci). Mengenai hubungan dengan Sumber Waras, Sumber Waras Putera, Cemara Tunggal pemilik masing-masing merupakan putra dari pemilik PO Suharno. Nama berbeda-beda kemungkinan dulunya beli PO yg lemah namun nama lama tidak ditinggalkan (termasuk Mustika, Trisulatama).
Perusahaan Otobus ini berdiri pada tahun 1988. Pada masa awal berdirinya perusahaan yang milik Ny. Suhartati (putra dari pemilik PO Suharno) armada yang dimiliki 7 bus 3/4 dengan jurusan Yogya-Godean-Dekso, dan Yogya-Bantul-Srandakan. Saat ini menginjak usianya yang ke 20 dibawah pengelolaan profesional Bp. Maryanto (suami Ny. Suhartati) perusahaan ini telah berkembang. kini PO Prayogo telah melebarkan sayap usahanya dengan melayani carteran wisata dengan armada yang baru. Selain itu membuka trayek Jogja-Cilacap dan Jogja Purwokerto serta Jogja- Pekanbaru.
Tambahan informasi mengenai sejarah singkat PO Prayogo, menurut penuturan Bpk. Maryanto SH selaku pemilik perusahaan. Lahirnya PO Prayogo diawali dengan penyerahan 7 bus 3/4 dari pemilik PO Suharno kepada putrinya Ny. Suhartuti pada tahun 1988. Selanjutnya kendali operasional diserahkan kepada suaminya (Bpk Maryanto SH tersebut). KIni dari 7 bus 3/4 dengan trayek Jogja- Bantul telah berkembang menjadi 12 bus pariwisata dgn armada terbaru hino RK 8, serta belasan bus bumel trayek Purwokerto dan Cilacap, serta merambah hingga Pekanbaru dengan 8 armada ber AC (menurut info terkadang hanya sampai di P.Kerinci). Mengenai hubungan dengan Sumber Waras, Sumber Waras Putera, Cemara Tunggal pemilik masing-masing merupakan putra dari pemilik PO Suharno. Nama berbeda-beda kemungkinan dulunya beli PO yg lemah namun nama lama tidak ditinggalkan (termasuk Mustika, Trisulatama).
bus klasik GM futurliner
Pernahkah Anda mendengar pecinta mobil klasik sukanya merestorasi bus-bus tempo dulu alias bus klasik? Itulah yang sering dikerjakan oleh Brad Boyajian asal California, Amerika Serikat. Belum lama ini dikabarkan bahwa Brad tengah merestorasi sebuah bus General Motors Futurliner (GM Futurliner) yang pertama kali didapatnya sekitar 2002 silam. GM Futurliner merupakan bus khusus yang diproduksi pertama kali oleh Harley Earl untuk General Motors pada tahun 1940 hingga 1956. Tercatat ada 12 unit bus GM Futurliner kala itu. 9 unit diantaranya masih bertahan hingga tahun 2007, dan salah satunya adalah apa yang dimiliki oleh Brad Boyajian.
Selama merestorasi bus yang dulunya digunakan sebagai kendaraan promosi produk baru ini, Brad mengalami kendala pada ketersediaan parts aslinya. Dengan begitu sangat sulit untuk mengembalikannya ke kondisi seperti orisinilnya. Tak mau pusing-pusing, Brad langsung saja memodifikasi bus GM Futurliner miliknya itu. Kabin belakang bus yang digerakkan oleh mesin diesel Cummins 6 silinder segaris berkapasitas 14.000 cc ini dipangkas habis hingga menyerupai bentuk sebuah truk towing. Untuk bak belakangnya, Brad mengkanibal bak belakang sebuah truk sampah lansiran tahun 1978. Dengan begini, bus GM Futurliner ini nantinya sanggup mengangkut mobil- mobil yang akan direstorasi oleh Brad. Sementara untuk kenyamanan dan keindahannya, Brad menambahkan pendingin udara kabin (AC), lampu tembak bertegangan 240 volt, dan klakson kereta. Oh iya...konon bus GM Futurliner ini akan dilego oleh Brad senilai $1.25 juta, atau sekitar Rp 13,8 milyar jika dikonversi ke mata uang Rupiah.
Pernahkah Anda mendengar pecinta mobil klasik sukanya merestorasi bus-bus tempo dulu alias bus klasik? Itulah yang sering dikerjakan oleh Brad Boyajian asal California, Amerika Serikat. Belum lama ini dikabarkan bahwa Brad tengah merestorasi sebuah bus General Motors Futurliner (GM Futurliner) yang pertama kali didapatnya sekitar 2002 silam. GM Futurliner merupakan bus khusus yang diproduksi pertama kali oleh Harley Earl untuk General Motors pada tahun 1940 hingga 1956. Tercatat ada 12 unit bus GM Futurliner kala itu. 9 unit diantaranya masih bertahan hingga tahun 2007, dan salah satunya adalah apa yang dimiliki oleh Brad Boyajian.
Selama merestorasi bus yang dulunya digunakan sebagai kendaraan promosi produk baru ini, Brad mengalami kendala pada ketersediaan parts aslinya. Dengan begitu sangat sulit untuk mengembalikannya ke kondisi seperti orisinilnya. Tak mau pusing-pusing, Brad langsung saja memodifikasi bus GM Futurliner miliknya itu. Kabin belakang bus yang digerakkan oleh mesin diesel Cummins 6 silinder segaris berkapasitas 14.000 cc ini dipangkas habis hingga menyerupai bentuk sebuah truk towing. Untuk bak belakangnya, Brad mengkanibal bak belakang sebuah truk sampah lansiran tahun 1978. Dengan begini, bus GM Futurliner ini nantinya sanggup mengangkut mobil- mobil yang akan direstorasi oleh Brad. Sementara untuk kenyamanan dan keindahannya, Brad menambahkan pendingin udara kabin (AC), lampu tembak bertegangan 240 volt, dan klakson kereta. Oh iya...konon bus GM Futurliner ini akan dilego oleh Brad senilai $1.25 juta, atau sekitar Rp 13,8 milyar jika dikonversi ke mata uang Rupiah.
bus PPD 45
bus PPD 45 ini adalah salah satu bus kenangan di Ibu Kota Jakarta ini.
bus PPD ini masih berjalan dengan jurusan cililitan - blok m , tetapi karena ada pengeseran yang tidak diketahui dengan jelas bus ini sekarang beroperasi dari cawang uki - blok m.
bus ini sudah jarang dijalan , sudah banyak yang rusak dan tidak diperbaiki .
PPD 45 ini juga salah satu kendaraan umum terfavorit bagi Stm Penerbangan blok m.
bus PPD 45 ini adalah salah satu bus kenangan di Ibu Kota Jakarta ini.
bus PPD ini masih berjalan dengan jurusan cililitan - blok m , tetapi karena ada pengeseran yang tidak diketahui dengan jelas bus ini sekarang beroperasi dari cawang uki - blok m.
bus ini sudah jarang dijalan , sudah banyak yang rusak dan tidak diperbaiki .
PPD 45 ini juga salah satu kendaraan umum terfavorit bagi Stm Penerbangan blok m.
bus tingkat PPD di aera tahun 1968 di Jakarta
Salah satu koleksi Museum Transportasi TMII adalah bis tingkat PPD berwarna merah dengan nopol B-6629 X yang bagi warga Jakarta sangat bersejarah.Yaitu bis tingkat merk Leyland buatan Inggris 1968 yang beroperasi melayani trayek Blok M-Salemba – Pasar Senen tahun 1968 sampai 1982.
Salah satu koleksi Museum Transportasi TMII adalah bis tingkat PPD berwarna merah dengan nopol B-6629 X yang bagi warga Jakarta sangat bersejarah.Yaitu bis tingkat merk Leyland buatan Inggris 1968 yang beroperasi melayani trayek Blok M-Salemba – Pasar Senen tahun 1968 sampai 1982.
Senin, 29 September 2014
bus sumber alam Mitsubitshi
Pengertian sederhana Bus adalah sebuah alat transportasi darat untuk memindahkan seseorang dari satu tempat ke tempat lainnya. Sayangnya banyak orang tidak peduli pada bus padahal bus ada di sekitar kehidupan mereka dan bus juga turut berperan dalam pembangunan bangsa. Dan tentunya banyak kisah terjadi diantara deretan kursi dalam sebuah bus. Sehingga sangat wajar apabila kami yang tergabung dalam grup SEJARAH TRANSPORTASI di media sosial Facebook yakni tempat berkumpulnya para pemerhati sejarah transportasi di Indonesia mengenang jasa bus. Kami Widodo Groho Triatmojo (Kebumen), Dhidhi Wahyu Permono (Kebumen), Gondes Mubarok (Bogor), Waluyo Setyo Negoro (Pekan Baru), Wisnu Adi Nugroho (Bogor), Fajar Rio Setiawan (Bekasi), Faried (Purworejo), Wahyu GSS (Semarang) dan pasangan suami istri Genta Dees dan Dhenie Umie Wantie (Cibarusah Cikarang) sepakat untuk melakukan touring keliling kota dengan menggunakan bus antik. Tujuan utama dari touring ini adalah mengenang bus tempo dulu, mengenalkan kepada masyarakat bagaimana bentuk bus jaman dahulu sekaligus mengajak kepada masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi publik dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Dari hasil diskusi saya dan rekan - rekan, akhirnya terpilih sebuah bus klasik koleksi museum nya PO Sumber Alam Kutoarjo. Bus bermerek MITSUBISHI MR470 keluaran tahun 1963. Bus dengan mesin 6DB1 berkapasitas 8550cc dengan tenaga 165 PS ini terbilang istimewa karena langka, antik dan masih bertenaga. Dengan menggunakan bus ini, tujuan menarik perhatian warga yang di lewati bakal tercapai karena bus pasti akan menarik perhatian. Touring diawali dari museum transportasi PO Sumber Alam yang berada di kawasan wisata terpadu Sumber Adventure Center (SAC) di desa Andong, Kutoarjo karena memang bus berada di dalam museum tersebut. Jam 10.00 pagi tanggal 11 Agustus 2013 kita mengeluarkan bus dari dalam museum. Sebenernya kita di beri kepercayaan dan kebebasan untuk mengemudikan sendiri bus tersebut dengan di kawal seorang mekanik. Tetapi mengingat usia bus yang sudah tua kita tidak ada yang berani mengemudikan bus tersebut. Akhirnya mekanik yang mengawal kita kebagian tugas mengemudikan bus. Ketika bus keluar ruangan dan memasuki area wisata dan rest area Sumber Adventure center (SAC) bus sudah menjadi pusat perhatian pengunjung. Bus berjalan pelan memasuki jalan raya dan belok kiri menuju kota Purworejo. Di lampu merah pertama terminal Kutoarjo bus kembali menjadi pusat perhatian para pengguna jalan bahkan para pengemudi bus lain pun tampak mengagumi armada klasik milik PO Sumber Alam ini. Lampu lalu lintas berganti hijau dan bus kembali berjalan untuk mengisi solar di SPBU 44.541.12 milik PO Sumber Alam. Usai mengisi solar bus melanjutkan perjalanan "Tour Nostalgia Mengenang Bus Tempo Doeloe" dengan kecepatan pelan dan santai. kami sangat menikmati perjalanan tersebut meski hanya berkeliling kota Purworejo. Sepanjang perjalanan bus ini benar - benar menjadi pusat perhatian pengguna jalan lain. Di depan pintu masuk terminal Purworejo kami di persilahkan lurus dan tidak memasuki terminal oleh bapak -bapak Petugas Dishub. Memasuki kota Purworejo bus berjalan pelan untuk menarik perhatian warga sekitar. Bus melewati depan kantor bupati Purworejo dan mengitari alun - alun untuk kemudian kembali ke Kutoarjo. Tak terasa bus sudah sampai kembali di depan pintu masuk terminal Purworejo. Kita belokkan bus ke kiri untuk masuk terminal dan parkir sejenak di dalam terminal. Di terminal, bus benar - benar menjadi pusat perhatian para penumpang dan crew bus yang ada dalam terminal. Banyak di antara mereka yang memotret bus yang kami gunakan. Di sini juga kami mengkampanyekan dan mengajak para masyarakat unutuk membuydayakan menggunakan sarana transportasi publik dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Di sini juga kami foto bersama untuk kenang - kenangan. Setelah 1 jam berada di terminal Purworejo kita melanjutkan perjalanan pulang menuju museum transportasi PO sumber Alam di kawasan wisata terpadu Sumber Adventure Center (SAC). Sungguh sebuah perjalanan yang sangat mengesankan buat kami. Dan Insya Allah touring - touring menggunakan bus antik akan terus kami lakukan di tempat yang beda dan menggunakan bus yang beda pula. Harapan kami semoga transportasi publik indonesia semakin maju dan kita semua jangan lupakan sejarahnya. Lokasi: Sumber Adventure Center Lokasi: SPBU Sumber Alam Mas Waluyo Setyo Negoro Mas Harno Melibas Tikungan Foto Bersama Di Dalam Bus Foto Bersama Di Terminal Purworejo Foto Bersama Di Terminal Purworejo Menikmati Suasana Terminal Purworejo Mba Dhenie Umie Wanti Terminal Purworejo Terminal Purworejo Keluar Terminal Purworejo
Pengertian sederhana Bus adalah sebuah alat transportasi darat untuk memindahkan seseorang dari satu tempat ke tempat lainnya. Sayangnya banyak orang tidak peduli pada bus padahal bus ada di sekitar kehidupan mereka dan bus juga turut berperan dalam pembangunan bangsa. Dan tentunya banyak kisah terjadi diantara deretan kursi dalam sebuah bus. Sehingga sangat wajar apabila kami yang tergabung dalam grup SEJARAH TRANSPORTASI di media sosial Facebook yakni tempat berkumpulnya para pemerhati sejarah transportasi di Indonesia mengenang jasa bus. Kami Widodo Groho Triatmojo (Kebumen), Dhidhi Wahyu Permono (Kebumen), Gondes Mubarok (Bogor), Waluyo Setyo Negoro (Pekan Baru), Wisnu Adi Nugroho (Bogor), Fajar Rio Setiawan (Bekasi), Faried (Purworejo), Wahyu GSS (Semarang) dan pasangan suami istri Genta Dees dan Dhenie Umie Wantie (Cibarusah Cikarang) sepakat untuk melakukan touring keliling kota dengan menggunakan bus antik. Tujuan utama dari touring ini adalah mengenang bus tempo dulu, mengenalkan kepada masyarakat bagaimana bentuk bus jaman dahulu sekaligus mengajak kepada masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi publik dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Dari hasil diskusi saya dan rekan - rekan, akhirnya terpilih sebuah bus klasik koleksi museum nya PO Sumber Alam Kutoarjo. Bus bermerek MITSUBISHI MR470 keluaran tahun 1963. Bus dengan mesin 6DB1 berkapasitas 8550cc dengan tenaga 165 PS ini terbilang istimewa karena langka, antik dan masih bertenaga. Dengan menggunakan bus ini, tujuan menarik perhatian warga yang di lewati bakal tercapai karena bus pasti akan menarik perhatian. Touring diawali dari museum transportasi PO Sumber Alam yang berada di kawasan wisata terpadu Sumber Adventure Center (SAC) di desa Andong, Kutoarjo karena memang bus berada di dalam museum tersebut. Jam 10.00 pagi tanggal 11 Agustus 2013 kita mengeluarkan bus dari dalam museum. Sebenernya kita di beri kepercayaan dan kebebasan untuk mengemudikan sendiri bus tersebut dengan di kawal seorang mekanik. Tetapi mengingat usia bus yang sudah tua kita tidak ada yang berani mengemudikan bus tersebut. Akhirnya mekanik yang mengawal kita kebagian tugas mengemudikan bus. Ketika bus keluar ruangan dan memasuki area wisata dan rest area Sumber Adventure center (SAC) bus sudah menjadi pusat perhatian pengunjung. Bus berjalan pelan memasuki jalan raya dan belok kiri menuju kota Purworejo. Di lampu merah pertama terminal Kutoarjo bus kembali menjadi pusat perhatian para pengguna jalan bahkan para pengemudi bus lain pun tampak mengagumi armada klasik milik PO Sumber Alam ini. Lampu lalu lintas berganti hijau dan bus kembali berjalan untuk mengisi solar di SPBU 44.541.12 milik PO Sumber Alam. Usai mengisi solar bus melanjutkan perjalanan "Tour Nostalgia Mengenang Bus Tempo Doeloe" dengan kecepatan pelan dan santai. kami sangat menikmati perjalanan tersebut meski hanya berkeliling kota Purworejo. Sepanjang perjalanan bus ini benar - benar menjadi pusat perhatian pengguna jalan lain. Di depan pintu masuk terminal Purworejo kami di persilahkan lurus dan tidak memasuki terminal oleh bapak -bapak Petugas Dishub. Memasuki kota Purworejo bus berjalan pelan untuk menarik perhatian warga sekitar. Bus melewati depan kantor bupati Purworejo dan mengitari alun - alun untuk kemudian kembali ke Kutoarjo. Tak terasa bus sudah sampai kembali di depan pintu masuk terminal Purworejo. Kita belokkan bus ke kiri untuk masuk terminal dan parkir sejenak di dalam terminal. Di terminal, bus benar - benar menjadi pusat perhatian para penumpang dan crew bus yang ada dalam terminal. Banyak di antara mereka yang memotret bus yang kami gunakan. Di sini juga kami mengkampanyekan dan mengajak para masyarakat unutuk membuydayakan menggunakan sarana transportasi publik dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Di sini juga kami foto bersama untuk kenang - kenangan. Setelah 1 jam berada di terminal Purworejo kita melanjutkan perjalanan pulang menuju museum transportasi PO sumber Alam di kawasan wisata terpadu Sumber Adventure Center (SAC). Sungguh sebuah perjalanan yang sangat mengesankan buat kami. Dan Insya Allah touring - touring menggunakan bus antik akan terus kami lakukan di tempat yang beda dan menggunakan bus yang beda pula. Harapan kami semoga transportasi publik indonesia semakin maju dan kita semua jangan lupakan sejarahnya. Lokasi: Sumber Adventure Center Lokasi: SPBU Sumber Alam Mas Waluyo Setyo Negoro Mas Harno Melibas Tikungan Foto Bersama Di Dalam Bus Foto Bersama Di Terminal Purworejo Foto Bersama Di Terminal Purworejo Menikmati Suasana Terminal Purworejo Mba Dhenie Umie Wanti Terminal Purworejo Terminal Purworejo Keluar Terminal Purworejo
Bus TransJakarta Scania
Bus Transjakarta bermerek Scania memiliki spesifikasi emisi gas buang Euro 6. Scania telah memproduksi lebih dari 1,4 juta truk dan bus di seluruh dunia. Secara dimensi, bus ini tidak banyak berbeda dengan bus gandeng yang beroperasi di jalur Busway. Namun bus articulated ini memiliki torsi hingga 1.600 nm. Bus ini memiliki mesin tipe OC09 102 dengan tenaga sebesar 340 daya kuda (horse power). Mesin Scania tipe CNG ini memiliki kapasitas 9000 liter (cc). Kemudian untuk emisi yang dikeluarkan, kadar Nox sebesar 0,94, kadar PM 0,01, kadar HC 0,54, kadar CO 1,26, dan CO2 2063. Presiden Direktur PT United Tractors Djoko Pranoto mengatakan, kadar Nox yang dikeluarkan dari mesin bus ini juga 87 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan mesin Euro 3. Untuk sistem pengereman, bus sudah memiliki Electronic Brake Sistem (EBS). Mesin BBG Scania juga menggunakan 37 liter oli mesin, 30 liter cairan pendingin, satu liter cairan untuk pendingin udara, dan lima liter oli hidrolik. Untuk setiap pembelian bus gandeng Scania, distributor United Tractor memberikan layanan purna jual beripa kepastian suku cadang, mekanik, dan jasa perbaikan. Bahkan, ada layanan contact Center di nomor 500072.
Bus Transjakarta bermerek Scania memiliki spesifikasi emisi gas buang Euro 6. Scania telah memproduksi lebih dari 1,4 juta truk dan bus di seluruh dunia. Secara dimensi, bus ini tidak banyak berbeda dengan bus gandeng yang beroperasi di jalur Busway. Namun bus articulated ini memiliki torsi hingga 1.600 nm. Bus ini memiliki mesin tipe OC09 102 dengan tenaga sebesar 340 daya kuda (horse power). Mesin Scania tipe CNG ini memiliki kapasitas 9000 liter (cc). Kemudian untuk emisi yang dikeluarkan, kadar Nox sebesar 0,94, kadar PM 0,01, kadar HC 0,54, kadar CO 1,26, dan CO2 2063. Presiden Direktur PT United Tractors Djoko Pranoto mengatakan, kadar Nox yang dikeluarkan dari mesin bus ini juga 87 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan mesin Euro 3. Untuk sistem pengereman, bus sudah memiliki Electronic Brake Sistem (EBS). Mesin BBG Scania juga menggunakan 37 liter oli mesin, 30 liter cairan pendingin, satu liter cairan untuk pendingin udara, dan lima liter oli hidrolik. Untuk setiap pembelian bus gandeng Scania, distributor United Tractor memberikan layanan purna jual beripa kepastian suku cadang, mekanik, dan jasa perbaikan. Bahkan, ada layanan contact Center di nomor 500072.
Kisah Sukses Muhadi Menjadi Pengusaha Bus PO Dedy Jaya
Lewat kerja keras dan keuletan, Muhadi sukses menjadi pengusaha bus Dedy Jaya. Ia merintis usahanya dari berdagang es lilin serta menjadi kondektur bus. Kini bisnisnya sudah menggurita, mulai dari hotel, pabrik cat, mal, hingga toko bangunan.
Soal nasib urusan belakang. Itulah pegangan hidup Muhadi Setiabudi, konglomerat asal Brebes, Jawa Tengah. Kerja kerasnya selama sekitar 19 tahun kini membuahkan hasil. Grup usaha PT. Dedy Jaya Lambang Perkasa yang berdiri sekitar 15 tahun silam, kini menjelma menjadi kerajaan bisnis dengan 2.500 karyawan. Lini usahanya juga sungguh beragam luas, mulai dari mengelola ratusan armada di bawah bendera perusahaan otobus (PO) Dedy Jaya, hotel, pabrik cat, toko bahan bangunan, toko emas, hingga bisnis mal di Brebes, Tegal & Pemalang. “Nasib itu urutan kesekian. Siapa pun yang bekerja keras pasti bisa berhasil,” ucap lelaki kelahiran Brebes, Maret 1961 ini mantap.
Muhadi tentu tidak asal omong. Boleh dibilang pria yang hanya menamatkan pendidikan madrasah tsanawiyah (setingkat SMP) dari sebuah pesantren di Cirebon ini, benar-benar sudah membuktikannya. Maklum, kerajaan bisnisnya itu ia rintis dengan susah payah dan bukan terima menjadi dari warisan. “Saya benar-benar mulai dari nol besar,” tandas bapak tiga anak ini.
Merintis Sukses Dari Berdagang Bambu
Simak saja kisahnya. Muhadi muda sempat melakoni pekerjaan kasar seperti berdagang es lilin di kampung, menjadi kondektur bus, serta berjualan minyak tanah. Pekerjaan itu ia jalani hingga 1979 atawa sekitar lima tahun sejak menamatkan pendidikan menengah. Di saat senggang, ia juga ikut membantu ayahnya bertani di sawah.
Jalan terang agaknya mulai terbentang setelah Muhadi menikahi Atik Sri Subekti pada 1981. “Waktu itu umur saya baru 19 tahun, tapi saya nekat menikah,” tuturnya mengenang. Nasibnya berubah bukan karena dia menikahi anak konglomerat. Sebaliknya, mungkin karena kian terdesak harus membiayai keluarga barunya, dia tak bisa lagi menyandarkan penghasilan dari kerja serabutan itu.
Maka, Muhadi mulai menerjuni usaha dagang bambu dengan modal awal sekitar Rp 50.000. Modal ini ia kumpulkan dari upah membantu orang tuanya di sawah. “Usaha ini masih saya pertahankan sampai sekarang karena ia adalah cikal bakal semua usaha yang tidak bisa saya lupakan,” tutur Muhadi.
Guratan sukses Muhadi tampaknya memang sudah terukir di bambu. Sebab, jerih payahnya berjualan bambu tersebut menuai hasil lumayan. Apalagi beberapa pesanan dalam jumlah besar juga mulai berdatangan. Misalnya, dia sempat mendapat order dari sebuah kontraktor bangunan untuk menyuplai ribuan batang. Untungnya meningkat, dari sekitar Rp 70.000 sebulan menjadi Rp 470.000 saban bulan.
Selain mendapat order, ada berkahnya juga Muhadi bergaul dengan para kontraktor itu. Ia jadi mulai mafhum tentang seluk-beluk usaha bahan bangunan. Dua tahun setelah berdagang bambu, Muhadi lantas mendirikan toko bahan bangunan dengan modal yang ia kumpulkan dari untung berdagang bambu. “Kekurangannya saya pinjam dari bank,” ucapnya terus terang.
Rupanya pilihan Muhadi melebarkan sayap ke bisnis bahan bangunan sungguh tepat. Karena usaha barunya itu benar-benar menjadi tambang emas yang tiada henti mengalirkan untung. Bahkan, tujuh tahun setelah berkutat di material, keuntungannya dari berjualan bahan bangunan sudah bisa menjadi modal untuk membeli beberapa bus besar. Muhadi seperti terobsesi berusaha di jasa sarana angkutan. Boleh jadi selain meraup untung dari jasa ini, dia ingin mengenang masa sulitnya menjadi kondektur.
Kini, jumlah armada busnya yang berbendera PO Dedy Jaya sudah mencapai ratusan unit. Penumpang asal Pantura, Tegal, Pekalongan, dan Purwokerto yang hendak ke Jakarta tentu sudah tak asing lagi dengan bus ini. Maklum, Dedy Jaya melayani trayek Jakarta-Purwokerto, Jakarta-Tegal, dan Jakarta-Pemalang-Pekalongan. Ia mencomot nama untuk bus serta grup usahanya dari nama anak pertamanya, Dedion Supriyono. Selain menggeluti bus, Muhadi juga mulai merambah ke toko emas dan bisnis perkayuan.
Masih Muda Sudah Kaya Raya
Konglomerasi bisnis Muhadi tak berhenti sampai di situ saja. Ia pun mulai melirik bisnis pusat perbelanjaan lantaran melihat peluang yang masih terbuka lebar di Tegal. Selain itu, “Saya ingin menjadi pelopor pengembang pribumi, daripada peluang itu diambil developer dari luar,” ucapnya.
Alhasil, berdirilah Mal Dedy Jaya pada 1998, yang kini menjadi pusat perbelanjaan termegah di kota warteg itu. Tak puas mendirikan mal, Muhadi lantas menerjuni pula bisnis perhotelan. Dua tahun berselang setelah membangun mal itu, ia juga membangun dua hotel berbintang sekaligus. Satu di Tegal dan satunya lagi di Brebes.
Sepak terjang Muhadi boleh dibilang mencengangkan karena ia membangun kerajaan bisnis itu saat usianya baru menginjak 31 tahun. Tak heran jika ia mendapat banyak penghargaan berkat keuletannya tersebut. Ini bisa dilihat dari tiga buah lemari besar yang penuh berisi berbagai penghargaan. Yang paling membanggakan Muhadi, dia pernah terpilih menerima penghargaan upakarti dari presiden. “Saya bangga, karena saya ini cuma orang desa,” tuturnya merendah.
Muhadi tak memungkiri bahwa perkembangan bisnisnya ini tak lepas dari peran bank yang mengucurinya kredit. Tentu saja tak serta-merta bank mau mengucurkan pinjaman ketika usahanya belum sebesar sekarang. Kendati sekarang utangnya masih lumayan besar, dia mengaku tak risau ataupun malu. “Saya baru malu kalau tak bisa membayar,” tegasnya.
Begitulah, kerja kerasnya kini sudah membuahkan hasil. Toh, ia tak lantas puas dengan hasil yang sudah ia peroleh. Muhadi juga tak lantas bermewah-mewah dengan hasilnya selama ini. Kantornya pun sederhana. Hanya sebuah ruang seluas 24 m2 di salah satu sudut rumahnya di Jalan Raya Cimohong, Bulakamba, sekitar tujuh kilometer dari pusat kota Brebes. Toh, dari kota kecil inilah Muhadi mengendalikan bisnisnya yang sudah menggurita.
Menggulung Layar Hiburan dan Kapal Ikan
Sudah lumrah setiap ada senang pasti ada susah. Kalau tidak untung ya rugi. Demikian pula dengan bisnis yang dijalani Muhadi. Tidak semua usahanya berjalan mulus dan menjadi tambang duit yang berlimpah. Salah satu usahanya yang terpuruk adalah bioskop Dedy Jaya di Tegal. Semula bioskopnya sempat menjadi maskot dan sasaran hiburan warga Tegal. Namun, usaha itu menjadi berantakan akibat membanjirnya video compact disc (VCD) bajakan yang murah meriah. Bioskopnya menjadi sepi pengunjung dan pemasukannya makin seret hingga berbuntut rugi. Tak heran Muhadi lantas melego bisnis tontonannya itu.
Selain bioskop, bisnis kapal ikannya pun terpaksa gulung tikar. Itu terjadi akibat sengitnya persaingan di Tegal serta belitan krisis moneter pada 1997 hingga 1998. Padahal, kala itu usaha Muhadi baru mulai berbiak dan membutuhkan dana besar untuk mengembangkannya. Sayang, ketika itu tak ada bank yang berani mengucurkan kredit. Muhadi mengaku hampir menyerah saat itu lantaran imbasnya begitu dahsyat menerpa usahanya. “Berat sekali waktu itu. Ternyata lebih mudah merintis ketimbang mempertahankan usaha yang sudah ada”, kenang Muhadi.
Coba perhatikan 11 plat nomor polisi Po Sumber Alam dibawah ini dari ratusan plat nomor yang dimiliki,pasti semuanya berkonsepsi the single final digit optimal berangka 9. AA 2583 BC,AA 2538 BC,AA 2673 BC, AA2637 BC,AA 2793 BC,AA 2739 BC,AA 1539 FC,AA 1593 FC,AA 1629 EC,AA 1431 FL,atau plat nomor elegant bus Sumber Alam "Limo" yg super mewah AA 1566 BC dan masih ratusan plat nomor lagi. Ambil contoh AA 2583 BC. Kalau angka itu dijumlahkan sampai ketemu single final digit akan ketemu angka 9. Angka 2+5+8+3=18. Angka 18 jika dijumlahkan lagi 1+8=9. Mengapa pihak Po Sumber Alam begitu terpesona dengan angka 9 ? Salah satu jawabannya mungkin karena angka 9 dipercaya melambangkan tercapainya kemantapan atau kestabilan mental dan spiritual. Angka 9 adalah angka tertinggi sekaligus simboil kesempurnaan dan kerahasiaan. Diatas 9 adalah 0 (kosong). Sembilan (9) adalah batas kemampuan dan penalaran pikiran manusia,sebab setelah 9 akan kembali kosong (0) lalu mulai lagi yang pertama (1). Angka adalah metamatic (Methaphisic + Mathematic) yang mengandung dan mengundang vibrasi dan radiasi mistik angka sarat makna. Hitungan angka adalah bidang mathematic. Tetapi angka itu ansich,bervibrasi,memancarkan daya electromagnetic yang sering disebut gaib. Gelombang dahsyat yang sangat mempengaruhi alam lingkungan hidup dalam lingkup tata surya. Angka adalah bentuk. Dan semua wujud maupun ukuran pada hakekatnya bermakna khusus,yang secara alami bervibrasi dan memancarkan radiasi electromagnetic auric yang auranya mempengaruhi lingkungan hidup sekitarnya. Mengendalikan pula perjalanan nasib baik-buruk siapapun dan apapun dibawah langit. Tidak ada yang tau persis kapan kepercayaan masyarakat terhadap kekeramatan angka 9 ini dimulai. Namun sejarah mencatat bahwa Pythagoras,seorang seniman,filsuf dan guru besar pada abad 6 SM,secara tak langsung mendorong para pengikutnya melahirkan pemahaman baru,numerologi. Pythagoras memandang alam berkait erat dengan matematika. Sedang segala sesuatu didalamnya adalah angka.. Dengan mengkonversikan setiap unsur alam menjadi angka,usaha untuk memahami alam raya pun semakin mudah. Dengan cara itu,bisa ditemukan urutan dan keteraturan dibalik berbagai sifat liar fenomena alam dan kekacauan yg ditimbulkannya. Juga berbagai pengaruh baik dari luar yang juga dirasakan didalam diri setiap manusia. Itulah prinsip Pythagoras yg selanjutnya berkembang menjadi dasar numerologi. Manusia cenderung memilih angka dengan pertimbangan jumlah variasi yang tidak terbatas,serupa dengan fenomena alam,namun kelebihannya angka memiliki sifat keteraturan yang logis. Implikasinya,manusia yang juga bagian dari alam,berarti segala aspek kehidupan yang melingkupinya pun seperti karakter dan takdirnya bisa dinyatakan dalam angka. Numerologi bukan hanya digunakan untuk menentukan watak dan nassib,namun juga agar manusia bisa menapaki jalan hidupnya dengan lebih mudah mencapai keberhasilan. Silakan percaya atau tidak. Bagaimanapun masih banyak cara mengungkap rahasia alam. Kalaupun bukan rahasia itu byang terbuka,paling tidak hati kecil manusialah yang terkuak menyadari betapa kecil keberadaannya ditengah jagad raya dan dibawah kebesaran-Nya.
Coba perhatikan 11 plat nomor polisi Po Sumber Alam dibawah ini dari ratusan plat nomor yang dimiliki,pasti semuanya berkonsepsi the single final digit optimal berangka 9. AA 2583 BC,AA 2538 BC,AA 2673 BC, AA2637 BC,AA 2793 BC,AA 2739 BC,AA 1539 FC,AA 1593 FC,AA 1629 EC,AA 1431 FL,atau plat nomor elegant bus Sumber Alam "Limo" yg super mewah AA 1566 BC dan masih ratusan plat nomor lagi. Ambil contoh AA 2583 BC. Kalau angka itu dijumlahkan sampai ketemu single final digit akan ketemu angka 9. Angka 2+5+8+3=18. Angka 18 jika dijumlahkan lagi 1+8=9. Mengapa pihak Po Sumber Alam begitu terpesona dengan angka 9 ? Salah satu jawabannya mungkin karena angka 9 dipercaya melambangkan tercapainya kemantapan atau kestabilan mental dan spiritual. Angka 9 adalah angka tertinggi sekaligus simboil kesempurnaan dan kerahasiaan. Diatas 9 adalah 0 (kosong). Sembilan (9) adalah batas kemampuan dan penalaran pikiran manusia,sebab setelah 9 akan kembali kosong (0) lalu mulai lagi yang pertama (1). Angka adalah metamatic (Methaphisic + Mathematic) yang mengandung dan mengundang vibrasi dan radiasi mistik angka sarat makna. Hitungan angka adalah bidang mathematic. Tetapi angka itu ansich,bervibrasi,memancarkan daya electromagnetic yang sering disebut gaib. Gelombang dahsyat yang sangat mempengaruhi alam lingkungan hidup dalam lingkup tata surya. Angka adalah bentuk. Dan semua wujud maupun ukuran pada hakekatnya bermakna khusus,yang secara alami bervibrasi dan memancarkan radiasi electromagnetic auric yang auranya mempengaruhi lingkungan hidup sekitarnya. Mengendalikan pula perjalanan nasib baik-buruk siapapun dan apapun dibawah langit. Tidak ada yang tau persis kapan kepercayaan masyarakat terhadap kekeramatan angka 9 ini dimulai. Namun sejarah mencatat bahwa Pythagoras,seorang seniman,filsuf dan guru besar pada abad 6 SM,secara tak langsung mendorong para pengikutnya melahirkan pemahaman baru,numerologi. Pythagoras memandang alam berkait erat dengan matematika. Sedang segala sesuatu didalamnya adalah angka.. Dengan mengkonversikan setiap unsur alam menjadi angka,usaha untuk memahami alam raya pun semakin mudah. Dengan cara itu,bisa ditemukan urutan dan keteraturan dibalik berbagai sifat liar fenomena alam dan kekacauan yg ditimbulkannya. Juga berbagai pengaruh baik dari luar yang juga dirasakan didalam diri setiap manusia. Itulah prinsip Pythagoras yg selanjutnya berkembang menjadi dasar numerologi. Manusia cenderung memilih angka dengan pertimbangan jumlah variasi yang tidak terbatas,serupa dengan fenomena alam,namun kelebihannya angka memiliki sifat keteraturan yang logis. Implikasinya,manusia yang juga bagian dari alam,berarti segala aspek kehidupan yang melingkupinya pun seperti karakter dan takdirnya bisa dinyatakan dalam angka. Numerologi bukan hanya digunakan untuk menentukan watak dan nassib,namun juga agar manusia bisa menapaki jalan hidupnya dengan lebih mudah mencapai keberhasilan. Silakan percaya atau tidak. Bagaimanapun masih banyak cara mengungkap rahasia alam. Kalaupun bukan rahasia itu byang terbuka,paling tidak hati kecil manusialah yang terkuak menyadari betapa kecil keberadaannya ditengah jagad raya dan dibawah kebesaran-Nya.
Coba perhatikan 11 plat nomor polisi Po Sumber Alam dibawah ini dari ratusan plat nomor yang dimiliki,pasti semuanya berkonsepsi the single final digit optimal berangka 9. AA 2583 BC,AA 2538 BC,AA 2673 BC, AA2637 BC,AA 2793 BC,AA 2739 BC,AA 1539 FC,AA 1593 FC,AA 1629 EC,AA 1431 FL,atau plat nomor elegant bus Sumber Alam "Limo" yg super mewah AA 1566 BC dan masih ratusan plat nomor lagi. Ambil contoh AA 2583 BC. Kalau angka itu dijumlahkan sampai ketemu single final digit akan ketemu angka 9. Angka 2+5+8+3=18. Angka 18 jika dijumlahkan lagi 1+8=9. Mengapa pihak Po Sumber Alam begitu terpesona dengan angka 9 ? Salah satu jawabannya mungkin karena angka 9 dipercaya melambangkan tercapainya kemantapan atau kestabilan mental dan spiritual. Angka 9 adalah angka tertinggi sekaligus simboil kesempurnaan dan kerahasiaan. Diatas 9 adalah 0 (kosong). Sembilan (9) adalah batas kemampuan dan penalaran pikiran manusia,sebab setelah 9 akan kembali kosong (0) lalu mulai lagi yang pertama (1). Angka adalah metamatic (Methaphisic + Mathematic) yang mengandung dan mengundang vibrasi dan radiasi mistik angka sarat makna. Hitungan angka adalah bidang mathematic. Tetapi angka itu ansich,bervibrasi,memancarkan daya electromagnetic yang sering disebut gaib. Gelombang dahsyat yang sangat mempengaruhi alam lingkungan hidup dalam lingkup tata surya. Angka adalah bentuk. Dan semua wujud maupun ukuran pada hakekatnya bermakna khusus,yang secara alami bervibrasi dan memancarkan radiasi electromagnetic auric yang auranya mempengaruhi lingkungan hidup sekitarnya. Mengendalikan pula perjalanan nasib baik-buruk siapapun dan apapun dibawah langit. Tidak ada yang tau persis kapan kepercayaan masyarakat terhadap kekeramatan angka 9 ini dimulai. Namun sejarah mencatat bahwa Pythagoras,seorang seniman,filsuf dan guru besar pada abad 6 SM,secara tak langsung mendorong para pengikutnya melahirkan pemahaman baru,numerologi. Pythagoras memandang alam berkait erat dengan matematika. Sedang segala sesuatu didalamnya adalah angka.. Dengan mengkonversikan setiap unsur alam menjadi angka,usaha untuk memahami alam raya pun semakin mudah. Dengan cara itu,bisa ditemukan urutan dan keteraturan dibalik berbagai sifat liar fenomena alam dan kekacauan yg ditimbulkannya. Juga berbagai pengaruh baik dari luar yang juga dirasakan didalam diri setiap manusia. Itulah prinsip Pythagoras yg selanjutnya berkembang menjadi dasar numerologi. Manusia cenderung memilih angka dengan pertimbangan jumlah variasi yang tidak terbatas,serupa dengan fenomena alam,namun kelebihannya angka memiliki sifat keteraturan yang logis. Implikasinya,manusia yang juga bagian dari alam,berarti segala aspek kehidupan yang melingkupinya pun seperti karakter dan takdirnya bisa dinyatakan dalam angka. Numerologi bukan hanya digunakan untuk menentukan watak dan nassib,namun juga agar manusia bisa menapaki jalan hidupnya dengan lebih mudah mencapai keberhasilan. Silakan percaya atau tidak. Bagaimanapun masih banyak cara mengungkap rahasia alam. Kalaupun bukan rahasia itu byang terbuka,paling tidak hati kecil manusialah yang terkuak menyadari betapa kecil keberadaannya ditengah jagad raya dan dibawah kebesaran-Nya.
Bus Mercedes Benz
Bus Mercedes Benz generasi awal LP 911 sampai OF 1113 dan OH 1113 generasi awal atau lebih di kenal dengan OH Doyok menggunakan mesin OM 352 dan Om 352A. Untuk generasi berikutnya sudah menggunakan OM 366 dan OM 366A. Kedua jenis mesin ini beda di kepala silinder dan langkah piston (Stroke) sedangkan blok silinder sama saja. Ciri lain untuk cat mesin era awal 70-an berwarna merah dan setelah memasuki 80-an berwarna hijau. Nah satu lagi tipe bus MB yg sering di lupakan, yakni OH 1417. Menurut Pak Sukarnoto, OH 1417 adalah OH Prima. Sejak pertama kali chassis OH di launching sudah di rakit di Wanaherang, Bogor. Sejak model LP 911 sudah di iklankan di harian Kompas. Bahkan pada iklan OF 1113 di jelaskan bahwa chassis yang di gunakan memang di buat khusus untuk bus. Pada iklan OH 1113 edisi perdana juga di jelaskan penggunaan turbocharger sehingga mesin cukup kuat untuk memutar AC. Berikut ini cerita pak Sukarnoto mengenai bus MB OH 1417. Periode 1986 - 1991 beliau rutin melakukan perjalanan Solo - Bandung PP. Bus favorit beliau adalah PO Rajawali OH 306S body GMM dengan plat nomor AD 2662 AA dan juga OH 1113 body Laksana dari PO yang sama dengan plat nomor AD 2897 A. Kedua bus tersebut adalah OH generasi pertama yang belakangan di kenal dengan sebutan OH Doyok. Kurang dua tahun kemudian OH 306 S di ganti dengan bus baru model kapsul (Laksana) dengan plat nomor AD 2700 AA. Menurut pengemudinya waktu itu, Pak Danis bus ini adalah type OH yang baru yaitu OH Prima. Yang unik dari bus ini adalah label 1417 di body bus tersebut. Nah arti dari angka tersebut adalah bus dengan GVW 14 ton dan daya mesin 170hp.
Bus Mercedes Benz generasi awal LP 911 sampai OF 1113 dan OH 1113 generasi awal atau lebih di kenal dengan OH Doyok menggunakan mesin OM 352 dan Om 352A. Untuk generasi berikutnya sudah menggunakan OM 366 dan OM 366A. Kedua jenis mesin ini beda di kepala silinder dan langkah piston (Stroke) sedangkan blok silinder sama saja. Ciri lain untuk cat mesin era awal 70-an berwarna merah dan setelah memasuki 80-an berwarna hijau. Nah satu lagi tipe bus MB yg sering di lupakan, yakni OH 1417. Menurut Pak Sukarnoto, OH 1417 adalah OH Prima. Sejak pertama kali chassis OH di launching sudah di rakit di Wanaherang, Bogor. Sejak model LP 911 sudah di iklankan di harian Kompas. Bahkan pada iklan OF 1113 di jelaskan bahwa chassis yang di gunakan memang di buat khusus untuk bus. Pada iklan OH 1113 edisi perdana juga di jelaskan penggunaan turbocharger sehingga mesin cukup kuat untuk memutar AC. Berikut ini cerita pak Sukarnoto mengenai bus MB OH 1417. Periode 1986 - 1991 beliau rutin melakukan perjalanan Solo - Bandung PP. Bus favorit beliau adalah PO Rajawali OH 306S body GMM dengan plat nomor AD 2662 AA dan juga OH 1113 body Laksana dari PO yang sama dengan plat nomor AD 2897 A. Kedua bus tersebut adalah OH generasi pertama yang belakangan di kenal dengan sebutan OH Doyok. Kurang dua tahun kemudian OH 306 S di ganti dengan bus baru model kapsul (Laksana) dengan plat nomor AD 2700 AA. Menurut pengemudinya waktu itu, Pak Danis bus ini adalah type OH yang baru yaitu OH Prima. Yang unik dari bus ini adalah label 1417 di body bus tersebut. Nah arti dari angka tersebut adalah bus dengan GVW 14 ton dan daya mesin 170hp.
sejarah bus di Indonesia
Moda transportasi jenis bus sudah ada sejak tahun 1930 dan berkembang pesat hingga sekarang. Tercatat sudah beberapa jenis varian mesin bus masuk di Indonesia mulai dari jenis mesin produk Eropa seperti Mercedez Benz, Scania, Volvo. Beberapa jenis mesin yang berasal dari Jepang yaitu Nissan Diesel, Mitsubishi, Hino hingga ada beberapa jenis mesin baru yang berasal dari Korea Selatan dan China seperti Weichai, Yuchai, Golden Dragon, Daewoo, Hyundai dan Dongfeng. Dari masing-masing mesin tersebut saat ini mesin yang paling banyak digunakan adalah Mercedes Benz dan Hino. Tercatat beberapa tipe varian yang dari jenis Mercedes benz dan Hino yang banyak dimiliki oleh perusahaan otobus (PO) di Indonesia seperti seri OH1518, OH1521 Intercooler, OH1525 electric, 1518XBC hingga yang terbaru OH1836 dan beberapa varian langka seperti OH 1726 dan OH1638. Sementara Hino sendiri diwakili oleh beberapa varian mulai Hino BM, Hino RG, Hino AK, Hino RK8. Sedangkan untuk jenis mesin macam Scania, Volvo dan Man masih sedikit populasinya dikarenakan harganya yang mahal baik dari unit chassis ataupun maintenance dan juga dianggap belum cocok dengan kontur jalanan di Indonesia. Namun untuk produk jenis Scania memiliki perkembangan yang cukup baik, tercatat beberapa varian muncul di Indonesia seperti K114. K124i sejak tahun 2002 dan varian yang terbaru jenis K310 dan K380ib. Teknologi terkini yang diterapkan pada bus-bus di Indonesia adalah penggunaan air suspension atau disebut suspensi udara. Berbeda dengan teknologi sebelumnya yang menggunakan lift spring atau bantalan pegas daun, teknologi ini bermanfaat menambah kenyamanan bus saat berjalan karena suspensi udara memiliki peredam getaran yang bagus. Dan ini beberapa penyebutan jenis bus yang kerap kita dengar. 1. Bus Bumel. Moda transportasi dengan bus di Indonesia tidak terlepas dari jenis ini, dikarenakan mayoritas bus yang ada di indonesia adalah jenis Ekonomi. Bus jenis ini bisa dibagi lagi menjadi paling tidak 2 macam, yakni Bumel AC Tarip Biasa sering juga disebut ATB dan Bumel Non-AC. Trayek yang ditempuh bus ini relatif jarak dekat atau AKDP, juga ada beberapa PO yang mengeluarkan jenis bus ini dengan trayek jarak jauh atau AKAP. Fasilitas yang ada di bus bumel standar adalah konfigurasi bangku 2-3, AC / Non-AC, bahkan ada yang di lengkapi dengan TV. 2. Bus Patas / Cepat / Malam. Jenis bus ini bisa dibagi menjadi beberapa kategori mulai dari bisnis, vip, eksekutif, super eksekutif. Dari semuanya dapat dibedakan oleh jenis layanan yang diterima oleh pengguna/ penumpang. 3. Bus Pariwisata. Merupakan layanan premium bis pariwisata yang mengutamakan kenyamanan dan keselamatan bagi para penumpang. Bus ini lazim digunakan untuk kegiatan rombongan, bus dalam ketegori ini memiliki standart khusus, akan tetapi banyak kejadian di Indonesia bus bumel juga dijadikan sebagai armada pariwisata, mengingat harga yang ditawarkan lebih murah jika dibandingkan dengan armada bus pariwisata sebenarnya. Untuk kategori Bus Pariwisata fasilitas yang lazim diterima adalah konfigurasi kursi 2-2/2-3, Rec Seat, TV, VCD-DVD, AC/Non-AC. 4. Bus Gandeng/Tempel. Bus jenis ini sudah banyak digunakan di Luar Negeri, akan tetapi di Indonesia kategori bus ini baru diperkenalkan medio 2010 dengan dioperasionalkan sebagai bus Trans Jakarta/Busway. Di Indonesia terdapat 2 macam bus gandeng/tempel yang dihasilkan oleh putra-putri Indonesia. Komodo Bus, Teknologi Bus gandeng atau bus tempel ini diluncurkan oleh PT. Asian Auto International (AAI) yang menjadi bus berbahan bakar CNG pertama buatan Indonesia. Komodo merupakan bus produksi dalam negeri yang komponen-komponenya sudah disesuaikan dengan kebutuhan transportasi perkotaan Indonesia, terutama Jakarta. Seluruh proses, mulai perancangan, perakitan, karoseri, hingga pengujian bus itu, dilakukan 100 persen di Indonesia.
Sumber: http://widodogrohotriatmojo.blogspot.com/2013/09/jenis-bus-di-indonesia.html
Konten adalah milik dan hak cipta widodogrohotriatmojo.blogspot.com
Moda transportasi jenis bus sudah ada sejak tahun 1930 dan berkembang pesat hingga sekarang. Tercatat sudah beberapa jenis varian mesin bus masuk di Indonesia mulai dari jenis mesin produk Eropa seperti Mercedez Benz, Scania, Volvo. Beberapa jenis mesin yang berasal dari Jepang yaitu Nissan Diesel, Mitsubishi, Hino hingga ada beberapa jenis mesin baru yang berasal dari Korea Selatan dan China seperti Weichai, Yuchai, Golden Dragon, Daewoo, Hyundai dan Dongfeng. Dari masing-masing mesin tersebut saat ini mesin yang paling banyak digunakan adalah Mercedes Benz dan Hino. Tercatat beberapa tipe varian yang dari jenis Mercedes benz dan Hino yang banyak dimiliki oleh perusahaan otobus (PO) di Indonesia seperti seri OH1518, OH1521 Intercooler, OH1525 electric, 1518XBC hingga yang terbaru OH1836 dan beberapa varian langka seperti OH 1726 dan OH1638. Sementara Hino sendiri diwakili oleh beberapa varian mulai Hino BM, Hino RG, Hino AK, Hino RK8. Sedangkan untuk jenis mesin macam Scania, Volvo dan Man masih sedikit populasinya dikarenakan harganya yang mahal baik dari unit chassis ataupun maintenance dan juga dianggap belum cocok dengan kontur jalanan di Indonesia. Namun untuk produk jenis Scania memiliki perkembangan yang cukup baik, tercatat beberapa varian muncul di Indonesia seperti K114. K124i sejak tahun 2002 dan varian yang terbaru jenis K310 dan K380ib. Teknologi terkini yang diterapkan pada bus-bus di Indonesia adalah penggunaan air suspension atau disebut suspensi udara. Berbeda dengan teknologi sebelumnya yang menggunakan lift spring atau bantalan pegas daun, teknologi ini bermanfaat menambah kenyamanan bus saat berjalan karena suspensi udara memiliki peredam getaran yang bagus. Dan ini beberapa penyebutan jenis bus yang kerap kita dengar. 1. Bus Bumel. Moda transportasi dengan bus di Indonesia tidak terlepas dari jenis ini, dikarenakan mayoritas bus yang ada di indonesia adalah jenis Ekonomi. Bus jenis ini bisa dibagi lagi menjadi paling tidak 2 macam, yakni Bumel AC Tarip Biasa sering juga disebut ATB dan Bumel Non-AC. Trayek yang ditempuh bus ini relatif jarak dekat atau AKDP, juga ada beberapa PO yang mengeluarkan jenis bus ini dengan trayek jarak jauh atau AKAP. Fasilitas yang ada di bus bumel standar adalah konfigurasi bangku 2-3, AC / Non-AC, bahkan ada yang di lengkapi dengan TV. 2. Bus Patas / Cepat / Malam. Jenis bus ini bisa dibagi menjadi beberapa kategori mulai dari bisnis, vip, eksekutif, super eksekutif. Dari semuanya dapat dibedakan oleh jenis layanan yang diterima oleh pengguna/ penumpang. 3. Bus Pariwisata. Merupakan layanan premium bis pariwisata yang mengutamakan kenyamanan dan keselamatan bagi para penumpang. Bus ini lazim digunakan untuk kegiatan rombongan, bus dalam ketegori ini memiliki standart khusus, akan tetapi banyak kejadian di Indonesia bus bumel juga dijadikan sebagai armada pariwisata, mengingat harga yang ditawarkan lebih murah jika dibandingkan dengan armada bus pariwisata sebenarnya. Untuk kategori Bus Pariwisata fasilitas yang lazim diterima adalah konfigurasi kursi 2-2/2-3, Rec Seat, TV, VCD-DVD, AC/Non-AC. 4. Bus Gandeng/Tempel. Bus jenis ini sudah banyak digunakan di Luar Negeri, akan tetapi di Indonesia kategori bus ini baru diperkenalkan medio 2010 dengan dioperasionalkan sebagai bus Trans Jakarta/Busway. Di Indonesia terdapat 2 macam bus gandeng/tempel yang dihasilkan oleh putra-putri Indonesia. Komodo Bus, Teknologi Bus gandeng atau bus tempel ini diluncurkan oleh PT. Asian Auto International (AAI) yang menjadi bus berbahan bakar CNG pertama buatan Indonesia. Komodo merupakan bus produksi dalam negeri yang komponen-komponenya sudah disesuaikan dengan kebutuhan transportasi perkotaan Indonesia, terutama Jakarta. Seluruh proses, mulai perancangan, perakitan, karoseri, hingga pengujian bus itu, dilakukan 100 persen di Indonesia.
Sumber: http://widodogrohotriatmojo.blogspot.com/2013/09/jenis-bus-di-indonesia.html
Konten adalah milik dan hak cipta widodogrohotriatmojo.blogspot.com
Nostalgia Naik Bus Tingkat Kota Solo
Satu lagi keistimewaan dan keunikan kota Solo yang tidak dimiliki kota lainnya. Yaitu keberadaan Bus Tingkat atau yang lebih dikenal oleh penduduk setempat dengan sebutan bus tumpuk atau bis tumpuk.Sayangnya, keunikan itu kini sudah tidak dijumpai lagi di kota bersumbu politik pendek itu. Bersama dengan kota Jakarta, Surabaya, dan Makassar, dulu bus tingkat pernah eksis cukup lama di empat kota tersebut. Hanya Solo lah satu-satunya kota kecil yang memperoleh keistimewaan itu.
Semasa masih SD, aku masih ingat dulu sering naik bus tingkat itu dari Pasar Kleco dan turun di Kusuma Sahid saat berangkat ke sekolah jika tidak ada yang mengantar. Terkadang, aku juga sengaja pulang naik bus tingkat dari Matahari Beteng (sekarang jadi Pusat Grosir Solo) dan turun di Toserba Relasi (Mendungan). Perjalanan pulang ini yang menarik karena menempuh rute lebih panjang dan lebih lama serta lebih sepi. Kalau naiknya pas berangkat sekolah, bus tingkat sering dijejali penumpang. Sementara kalau naiknya pas pulang sekolah, penumpangnya relatif lebih sedikit sehingga biasanya aku sengaja naik ke lantai dua dengan tujuan sambil melihat-lihat pemandangan sekitar rute yang dilalui bus siput itu (sengaja kusebut bus siput karena jalannya relatif sangat pelan dan lama).
Rute Bus tingkat di Solo kala itu menempuh jurusan dari Terminal Kartosuro (Sukoharjo) ke Terminal Palur (Karanganyar) PP (Pergi-Pulang). Hanya saja, ada sedikit perbedaan rute jalan antara pergi-pulangnya. Kalau dari arah Kartosuro, bus tingkat itu melalui Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kampus UMS Pabelan, RS YARSIS, Purwosari, Jalan Slamet Riyadi, Jalan Jend. Soedirman, Pasar Gedhe, Panggung, Jebres, Kampus UNS, Taman Jurug, dan kemudian berakhir di Terminal Palur. Untuk menempuh jarak sepanjang ± 20 KM itu, bus siput ini butuh waktu antara 1-1,5 jam. Sementara kalau dari arah Palur, bus tingkat itu melalui Taman Jurug, Kampus UNS Kentingan, Jebres, Panggung, Pasar Gedhe, Balai Kota Surakarta, Jalan Jend. Soedirman, Gladak, Matahari Beteng, menyusuri kawasan Pasar Kliwon, RS. Kustati, kemudian Pasar Gading (Alun-Alun Kidul), Gemblegan, Ponpes Jamsaren, Pringgolayan, Lapangan Tipes, SMA 7, Bunderan Baron, SD Ta’mirul Islam, SMP/STM Murni, RS DKT, kemudian Jalan Slamet Riyadi, Purwosari, Jajar, Kleco, Pabelan, dan berakhir di Terminal Kartosuro (lama). Waktu tempuh dari Palur ke Kartosuro relatif lebih lama daripada Kartosuro ke Palur, karena jalur-jalur yang dilalui lebih jauh dan berliku-liku.
Ada beberapa cerita tanpa sumber jelas tentang sejarah bus tingkat di kota Solo yang notabene adalah kota kecil dan bukan kota ibukota provinsi. Konon, berdasarkan cerita-cerita orang-orang tua dulu, bus tingkat bisa ada di Solo karena peran serta Pak Harto (Presiden Kedua RI) dan bu Tien (Tien Soeharto). Pada masa pemerintahan Pak Harto, Solo diupayakan bisa seperti Jakarta. Kota Solo boleh dibilang adalah kotanya pak Harto dan bu Tien. Ini seperti Pak Karno dengan Blitar atau SBY dengan Pacitan. Terlebih lagi, ibu Tien tidak hanya sekedar orang Solo namun juga keturunan kerabat Mangkunegaran. Atas permintaan bu Tien, maka pak Harto kemudian mengirimkan beberapa unit bus tingkat untuk beroperasi di Solo. Kebetulan secara topografi (bener nggak sih saya pakai istilah ini? CMIIW), permukaan tanah kota Solo relatif rata dan datar sehingga pas jika diberi bus tingkat. Awalnya sebuah bis tingkat pertama masuk ke kota Solo pada tahun 1983 (CMIIW). Singkat cerita, beberapa tahun kemudian jumlah bis tingkat menjadi 30 buah.
Bus tingkat sekarang memang sudah tidak dijumpai di kota Solo. Di kota-kota lain pun juga sudah tidak ada. Solo adalah kota terakhir yang menghapus keberadaan bus tingkat. Habisnya karir bus tingkat Solo sepertinya berawal dari krisis moneter dan kemudian juga karena perkembangan zaman. Ketika itu, semenjak badai krisis moneter mulai kisaran tahun 1997-an, seluruh harga-harga barang melambung tinggi. Hal itu juga memicu meningkatnya biaya perawatan bus tingkat yang menggunakan mesin pabrikan Volvo. Terlebih lagi komponen-kompenen suku cadangnya harus didatangkan langsung dari luar negeri. Mau tidak mau biaya perawatanpun membengkak.
Perkembangan zaman dan mahalnya biaya perawatan sementara pendapatan dari bus tingkat tidak mencukupi biaya perawatannya, memaksa Perum Damri sebagai pengelola bus tingkat ketika itu kemudian mempensiunkan total bus tingkat di kota Solo. Aku lupa pastinya kapan bus tingkat di Solo benar-benar dihilangkan.
Keberadaan bus tingkat di Solo terkadang memang menjadi sarana bersantai murah sambil menyaksikan sekitar kota Solo. Ada pula yang sering menjadikannya media penghilang stress murah. Kalau bagi anak-anak mudanya, tak jarang lantai 2 bus tingkat sering dijadikan lokasi ‘kojom‘ murah (bc: pacaran).
Disadari atau tidak, ketika itu bis tingkat cukup menjadi fenomena unik kota Solo, khususnya masyarakat di luar Solo. Ada semacam opini yang beredar, belum lengkap rasanya kalau ke kota Solo jika belum menaiki bis tingkat. Keberadaan bis tingkat telah memberikan kebanggaan khusus bagi masyarakat Solo. Dan kebanggaan masyarakat Solo akan kota tempat tinggalnya itu akan kembali lagi insya Allah tahun ini secepatnya pada bulan depan (Maret) karena bus tingkat akan kembali hadir di kota Solo. Kepada warga di luar Solo, mari kunjungi kota Solo, the Spirit of Java!Monggo mas lan mbakyu…
sejarah bus sumber alam
Bapak Yudi Setiawan Hambali membuka cerita Perusahaan Otobus PO Sumber Alam yang dimiliknya sekarang ini, telah melalui berbagai tahapan dalam perjalanan bisnisnya. Meski diakui oleh beliau bahwa cikal bakal PO Sumber Alam telah dirintis oleh sang nenek, Thung Tjie Hing yang kala itu masih menggunakan nama PO Tresno. PO Tresno didirikan oleh sang nenek pada 40 tahun silam dengan menggunakan sebuah armada bus. Kemudian perusahaan tersebut berganti nama menjadi PO Hidup Baru setelah Thung Tjie Hing mewariskannya kepada anak dan cucunya. Singkat cerita, pada tahun 1975 didirikanlah PO Sumber Alam sebagai sebuah perusahaan keluarga. Pada awal perjalanannya, PO Sumber Alam hanya menggunakan 6 unit bus untuk melayani trayek dengan tujuan Jakarta – Yogyakarta dan sebaliknya. Namun kini, setelah beberapa tahun berselang, PO Sumber Alam yang kami kelola telah memiliki sekitar 300 unit bus dengan berbagai trayek AKDP (Antar Kota Dalam Propinsi) maupun AKAP (Antar Kota Antar Propinsi),” ujar Pak Judi bangga. Penulis foto bersama pemilik PO Sumber Alam Sejak tahun 1984 Pak Judi melakoni usaha ini seorang diri karena pada saat itu adik dan kakaknya memutuskan untuk tak ingin ambil bagian di dalam bisnis ini lagi. Diakui sendiri oleh beliau, bahwa keinginan kuatnya untuk membangun dan mengembangkan usaha otobusnya ini membuatnya semakin mudah menghadapi berbagai kendala serta permasalahan yang dihadapinya. “Saya dulu menangani bagian teknik. Meski awalnya PO ini milik keluarga, namun saya tetap bekerja seperti karyawan yang lain, semua sama. Sejak tahun 1984, semua saya kelola termasuk mengatur sistem dan mekanisme yang diterapkan pada perusahaan ini. Semuanya saya peroleh dari pengalaman, learning by doing,” tutur pria penggemar Harley Davidson dan BMW ini. Sejak saat itu pula ia menutup usaha bengkel motornya dan memfokuskan segala tenaga dan pikirannya kepada bisnis ini. Pada 1984, perekonomian daerah seperti di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta cukup baik dan bisa dikatakan meningkat karena banyak sekali masyarakat desa atau daerah yang bekerja di kota-kota besar seperti Jakarta. Tentu saja hal tersebut memberikan efek positif bagi perkembangan bisnis transportasi yang digeluti oleh beliau. Meski sempat pula merasakan penurunan jumlah penumpang karena disaat yang hampir bersamaan dioperasikan pula kereta api Sawunggalih yang berangkat dari stasiun Kutoarjo. Kondisi tersebut disikapi beliau dengan melakukan sejumlah pembenahan rute yang dilintasi oleh armada bus miliknya ini. Yang dilakukan oleh beliau beserta armada busnya adalah dengan melewati jalur-jalur di kawasan industri yang tersebar di pinggiran kota Jakarta. “Jalur-jalur seperti ini yang tidak dapat dilewati oleh kereta api, padahal kebanyakan kaum urban yang berasal dari Kutoarjo dan sekitarnya ini bekerja pada industri di kawasan tersebut,” kata Pak Judi. Di masa krisis seperti sekarang ini, diakui oleh beliau, tak berpengaruh pada bisnisnya. Namun ia beserta armadanya tetap harus menekan biaya operasional yang dari tahun ke tahun cenderung membengkak. “Biaya operasional kami tekan, tapi biaya maintenance kendaraan tidak. Kami selalu menggunakan spare parts asli,” imbuhnya. Dengan dibantu oleh sang istri, Retno Harlani Judana beserta seluruh karyawannya, PO Sumber Alam mampu melejit menjadi salah satu PO yang di segani dan mendapat prioritas utama di hati para pengguna jasa transportasi khususnya bus di wilayah Jawa Tengah. “Seluruh karyawan adalah keluarga besar kami. Jika mereka berpotensi dan berprestasi, mereka akan kami sekolahkan sebagai wujud perhatian kami kepada mereka. Banyak karyawan kami yang bergelar S1,” ungkapnya. Hubungan antara pemilik dan karyawan yang telah berjalan baik ini merupakan salah satu kunci keberhasilan beliau menjalani bisnis jasa transportasi ini. Saat ditanya tentang apa yang membedakan antara bus Sumber Alam dengan armada bus lainnya, Pak Judi berujar, “Armada bus kami selalu tepat waktu, tidak menaikkan penumpang di tengah jalan, harga tiket yang sesuai regulasi, dan berapapun jumlah penumpangnya bus kami tetap berangkat. Sekarang kami punya sekitar 30 tujuan untuk wilayah se-Jabotabek, dari Karawang sampai Merak.” Oleh karenanya sungguh tak mengherankan jika PO Sumber Alam telah dua kali diberi penghargaan oleh Menteri Perhubungan, tepatnya pada tahun 2005 dan 2007 lalu. Prestasi tersebut merupakan wujud penghargaan atas komitmen yang diberikan kepada para pengguna jasa transportasi, khususnya bus. “Penghargaan tersebut semakin memacu kami untuk terus memberikan yang terbaik bagi para pengguna jasa transportasi. Jadi jika pelanggaran yang akan merugikan penumpang, pasti akan kami tindak tegas,” imbuh Anthony Steven Hambali, putra kedua Pak Judi yang juga ikut membantunya meneruskan bisnis jasa transportasi ini.
Sumber: http://widodogrohotriatmojo.blogspot.com/2013/09/sejarah-po-sumber-alam.html
Konten adalah milik dan hak cipta widodogrohotriatmojo.blogspot.com
Bapak Yudi Setiawan Hambali membuka cerita Perusahaan Otobus PO Sumber Alam yang dimiliknya sekarang ini, telah melalui berbagai tahapan dalam perjalanan bisnisnya. Meski diakui oleh beliau bahwa cikal bakal PO Sumber Alam telah dirintis oleh sang nenek, Thung Tjie Hing yang kala itu masih menggunakan nama PO Tresno. PO Tresno didirikan oleh sang nenek pada 40 tahun silam dengan menggunakan sebuah armada bus. Kemudian perusahaan tersebut berganti nama menjadi PO Hidup Baru setelah Thung Tjie Hing mewariskannya kepada anak dan cucunya. Singkat cerita, pada tahun 1975 didirikanlah PO Sumber Alam sebagai sebuah perusahaan keluarga. Pada awal perjalanannya, PO Sumber Alam hanya menggunakan 6 unit bus untuk melayani trayek dengan tujuan Jakarta – Yogyakarta dan sebaliknya. Namun kini, setelah beberapa tahun berselang, PO Sumber Alam yang kami kelola telah memiliki sekitar 300 unit bus dengan berbagai trayek AKDP (Antar Kota Dalam Propinsi) maupun AKAP (Antar Kota Antar Propinsi),” ujar Pak Judi bangga. Penulis foto bersama pemilik PO Sumber Alam Sejak tahun 1984 Pak Judi melakoni usaha ini seorang diri karena pada saat itu adik dan kakaknya memutuskan untuk tak ingin ambil bagian di dalam bisnis ini lagi. Diakui sendiri oleh beliau, bahwa keinginan kuatnya untuk membangun dan mengembangkan usaha otobusnya ini membuatnya semakin mudah menghadapi berbagai kendala serta permasalahan yang dihadapinya. “Saya dulu menangani bagian teknik. Meski awalnya PO ini milik keluarga, namun saya tetap bekerja seperti karyawan yang lain, semua sama. Sejak tahun 1984, semua saya kelola termasuk mengatur sistem dan mekanisme yang diterapkan pada perusahaan ini. Semuanya saya peroleh dari pengalaman, learning by doing,” tutur pria penggemar Harley Davidson dan BMW ini. Sejak saat itu pula ia menutup usaha bengkel motornya dan memfokuskan segala tenaga dan pikirannya kepada bisnis ini. Pada 1984, perekonomian daerah seperti di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta cukup baik dan bisa dikatakan meningkat karena banyak sekali masyarakat desa atau daerah yang bekerja di kota-kota besar seperti Jakarta. Tentu saja hal tersebut memberikan efek positif bagi perkembangan bisnis transportasi yang digeluti oleh beliau. Meski sempat pula merasakan penurunan jumlah penumpang karena disaat yang hampir bersamaan dioperasikan pula kereta api Sawunggalih yang berangkat dari stasiun Kutoarjo. Kondisi tersebut disikapi beliau dengan melakukan sejumlah pembenahan rute yang dilintasi oleh armada bus miliknya ini. Yang dilakukan oleh beliau beserta armada busnya adalah dengan melewati jalur-jalur di kawasan industri yang tersebar di pinggiran kota Jakarta. “Jalur-jalur seperti ini yang tidak dapat dilewati oleh kereta api, padahal kebanyakan kaum urban yang berasal dari Kutoarjo dan sekitarnya ini bekerja pada industri di kawasan tersebut,” kata Pak Judi. Di masa krisis seperti sekarang ini, diakui oleh beliau, tak berpengaruh pada bisnisnya. Namun ia beserta armadanya tetap harus menekan biaya operasional yang dari tahun ke tahun cenderung membengkak. “Biaya operasional kami tekan, tapi biaya maintenance kendaraan tidak. Kami selalu menggunakan spare parts asli,” imbuhnya. Dengan dibantu oleh sang istri, Retno Harlani Judana beserta seluruh karyawannya, PO Sumber Alam mampu melejit menjadi salah satu PO yang di segani dan mendapat prioritas utama di hati para pengguna jasa transportasi khususnya bus di wilayah Jawa Tengah. “Seluruh karyawan adalah keluarga besar kami. Jika mereka berpotensi dan berprestasi, mereka akan kami sekolahkan sebagai wujud perhatian kami kepada mereka. Banyak karyawan kami yang bergelar S1,” ungkapnya. Hubungan antara pemilik dan karyawan yang telah berjalan baik ini merupakan salah satu kunci keberhasilan beliau menjalani bisnis jasa transportasi ini. Saat ditanya tentang apa yang membedakan antara bus Sumber Alam dengan armada bus lainnya, Pak Judi berujar, “Armada bus kami selalu tepat waktu, tidak menaikkan penumpang di tengah jalan, harga tiket yang sesuai regulasi, dan berapapun jumlah penumpangnya bus kami tetap berangkat. Sekarang kami punya sekitar 30 tujuan untuk wilayah se-Jabotabek, dari Karawang sampai Merak.” Oleh karenanya sungguh tak mengherankan jika PO Sumber Alam telah dua kali diberi penghargaan oleh Menteri Perhubungan, tepatnya pada tahun 2005 dan 2007 lalu. Prestasi tersebut merupakan wujud penghargaan atas komitmen yang diberikan kepada para pengguna jasa transportasi, khususnya bus. “Penghargaan tersebut semakin memacu kami untuk terus memberikan yang terbaik bagi para pengguna jasa transportasi. Jadi jika pelanggaran yang akan merugikan penumpang, pasti akan kami tindak tegas,” imbuh Anthony Steven Hambali, putra kedua Pak Judi yang juga ikut membantunya meneruskan bisnis jasa transportasi ini.
Sumber: http://widodogrohotriatmojo.blogspot.com/2013/09/sejarah-po-sumber-alam.html
Konten adalah milik dan hak cipta widodogrohotriatmojo.blogspot.com
Sejarah PO Bus Sumber Kencono
Sejak berdiri tahun 1981, Sumber Kencono sudah kenyang dengan berbagai keadaan. Hingga membawa Sumber Kencono semakin matang dalam menjalankan usahanya sehingga mampu berkembang pesat.
Berawal dari 6 unit bis, Sumber Kencono terus mengembangkan sayapnya. Melalui usaha keras sang pemilik Setyaki Sasongko, Sumber Kencono kian mendapatkan kepercayaan di masyarakat. Sedikit demi sedikit perusahaan yang melayani perjalanan Surabaya-Solo-Jogja, Surabaya-Solo-Wonogiri dan Surabaya-Solo-Semarang ini terus berkembang.
Usaha keras itu juga didukung dengan kemampuan intelektual yang pada sang pemilik usaha. Selain sebagai lulusan teknik mesin yang juga pernah mengenyam pendidikan di Jerman, tentunya bapak Setyaki Sasongko sangat handal dalam menerapkan dan mengontrol kondisi mesin bus-busnya.
Dengan menggunakan armada terbaru yang dipersenjatai oleh mesin Hino AK8 bermesin depan dengan menggunakan body Sprinter, Nucleus3 dan Legacy buatan karoseri Laksana, PO Sumber Kencono mencoba untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan setianya. Hingga saat ini mampu memiliki 230 armada bus dengan crew bus yang mencapai lebih dari 1000 orang.
Dalam perkembangannya, PO Sumber Kencono kini telah di gantikan oleh PO Sugeng Rahayu dan PO Sumber Selamat, Meskipun masih dalam satu manajemen, tapi diharapkan PO Sumber Selamat dan PO Sugeng Rahayu dapat memberikan warna baru dalam dunia perhubungan darat di jalur Surabaya – Jogja dan Surabaya-Semarang dan Surabaya-Wonogiri
Pemberian pelayanan terbaik ini dibuktikan dengan berbagai pengahargaan yang telah diraihnya. Di antaranya piagam penghargaan dari Menteri Perhubungan RI pada tahun 2005 lalu. Penghargaan yang ditanda tangani oleh MENHUB saat itu M Hatta Rajasa jelas menyatakan kalo PO Sumber Kencono merupakan salah satu perusahaan yang memberikan pelayanan terbaik selama penyelenggaran angkutan lebaran 2005 atau 1426 H. Penghargaan serupa serupa juga dialami pada tahun 2007 dan 2008.
Semoga kedepannya, PO yang menggunakan semboyan Aman – Cepat – Nyaman serta Melayani Setulus Hati ini bisa terus dapat melayani para pelanggan setianya dengan baik dan memuaskan.
Sejarah Transjakarta
Transjakarta memulai operasinya pada 15 Januari 2004 dengan tujuan memberikan jasa angkutan yang lebih cepat, nyaman, namun terjangkau bagi warga Jakarta. Untuk mencapai hal tersebut, bus Transjakarta diberikan lajur khusus di jalan-jalan yang menjadi bagian dari rutenya dan lajur tersebut tidak boleh dilewati kendaraan lainnya (termasuk bus umum selain TransJakarta). Agar terjangkau oleh masyarakat, maka harga tiket disubsidi oleh pemerintah daerah.
Pada saat awal beroperasi, TransJakarta mengalami banyak masalah, salah satunya adalah ketika atap salah satu busnya menghantam terowongan rel kereta api. Selain itu, banyak dari bus-bus tersebut yang mengalami kerusakan, baik pintu, tombol pemberitahuan lokasi halte, hingga lampu yang lepas.
Selama dua minggu pertama, dari 15 Januari 2004 hingga 30 Januari 2004, bus Transjakarta memberikan pelayanan secara gratis. Kesempatan itu digunakan untuk sosialisasi, di mana warga Jakarta untuk pertama kalinya mengenal sistem transportasi yang baru. Lalu, mulai 1 Februari 2005, bus Transjakarta mulai beroperasi secara komersil.
Sejak Hari Kartini (21 April) 2005, TransJakarta memiliki pramudi perempuan sebagai wujud emansipasi wanita. Pengelola menargetkan bahwa nanti jumlah pramudi wanita mencapai 30% dari keseluruhan jumlah pramudi. Sampai dengan bulan Mei 2006, sudah ada lebih dari 50 orang pramudi wanita.
Transjakarta memulai operasinya pada 15 Januari 2004 dengan tujuan memberikan jasa angkutan yang lebih cepat, nyaman, namun terjangkau bagi warga Jakarta. Untuk mencapai hal tersebut, bus Transjakarta diberikan lajur khusus di jalan-jalan yang menjadi bagian dari rutenya dan lajur tersebut tidak boleh dilewati kendaraan lainnya (termasuk bus umum selain TransJakarta). Agar terjangkau oleh masyarakat, maka harga tiket disubsidi oleh pemerintah daerah.
Pada saat awal beroperasi, TransJakarta mengalami banyak masalah, salah satunya adalah ketika atap salah satu busnya menghantam terowongan rel kereta api. Selain itu, banyak dari bus-bus tersebut yang mengalami kerusakan, baik pintu, tombol pemberitahuan lokasi halte, hingga lampu yang lepas.
Selama dua minggu pertama, dari 15 Januari 2004 hingga 30 Januari 2004, bus Transjakarta memberikan pelayanan secara gratis. Kesempatan itu digunakan untuk sosialisasi, di mana warga Jakarta untuk pertama kalinya mengenal sistem transportasi yang baru. Lalu, mulai 1 Februari 2005, bus Transjakarta mulai beroperasi secara komersil.
Sejak Hari Kartini (21 April) 2005, TransJakarta memiliki pramudi perempuan sebagai wujud emansipasi wanita. Pengelola menargetkan bahwa nanti jumlah pramudi wanita mencapai 30% dari keseluruhan jumlah pramudi. Sampai dengan bulan Mei 2006, sudah ada lebih dari 50 orang pramudi wanita.
Sejarah Bus PO Rosalia Indah
Sejarah Bus Po Rosalia Indah ini Dengan bekal pengalaman di bidang transportasi dan juga jiwa kepempininan yang oke serta entrepreneur yang handaal. pasangan suami istri, Yustinus Soeroso dengan Yustina Rahyuni Soeroso berhasil membawa nama Rosalia Indah hingga menjadi sebuah perusahaan Bus yang eksis seperrti sekarcang ini, siapa sangka pasangan suami istri ini merintis usaha transportasinya mulai dari titik nol
Akselerasi perkembangan perusahaan otobus inipun mengaami kemajuan yang sangat berarti sehingga terhitung pada tanggal 21 Maret 1991 perusahaan otobus Rosalia Indah inipun mendapatkan sebuah ijin usaha yakni BPU (Biro Perjalanan Umum) Rosalia Indah. INDAH No. 05/D.2/BPU/III/1991 dengan alamat kantor di Jalan Raya Solo – Sragen KM. 7,5 Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah.
Adalahh sebuah perusahaan yang berakselerasi cukup pesat juga sebuah perusahaan lokal yang cukup dipertimbangkan dalam permainan bisnis jasa transportasi darat di Indonesia khususnya di Jawa. Perusahaan yang selalu mengedepankan pelayanan, keamanan, kenyamanan serta kebersihan armadanya ini pada tahun 1983 mulai mengoperasionalkan 1 (satu) kendaraan bermesin Isuzu dengan jalur lintasan/trayek antar kota jurusan Yogyakarta – Solo – Surabaya – Malang. Perkembangan selanjutnya armada Rosalia Indah bermesin Colt Diesel.
Pada Mei 1987 BPU. ROSALIA INDAH mengembangkan sayap usahanya dengan menggunakan sarana angkutan bis dalam mengoperasionalkan unit usahanya. Jasa layanan angkutan darat bis AKDP (Antar Kota Dalam Propinsi) ini hanya beroperasi beberapa waktu saja karena iklim kompetisi usaha di bidang jasa angkutan di Jawa Tengah saat itu memang sedang sangat ketat.
Ketatnya kondisi persaingan bisnis transportasi darat di era 1990-an bukan menjadi kendala bagi BPU. ROSALIA INDAH bahkan pada masa itu dijadikan titik tolak dari yang semula berorientasi pada pelayanan transportasi AKDP menjadi AKAP (Antar Kota Antar Propinsi) yang lebih memiliki daya jangkau luas, lebih handal dan lebih mantap hingga saat ini, dengan sumber daya manusia lebih dari 1000 personil dan lebih dari 140 kantor perwakilan dan agen Rosalia Indah tersebar di Jawa – Sumatera. Bahkan BPU. ROSALIA INDAH juga telah siap melayani pangsa pasar pariwisata dengan armada travel L-300 ataupun carter bis pariwisata.
BPU. ROSALIA INDAH
Merupakan induk usaha awal, Rosalia Indah yang berbasis transportasi darat dengan berbagai macam kelas armada dan jalur/trayek dari Jawa sampai Sumatera. Agen/perwakilan terdapat dikota-kota yang terbentang dari Surabaya sampai Muara Enim.
Tiap tiket perjalanan yang Anda gunakan berpeluang untuk mendapatkan undian hadiah yang diundi satu bulan sekali dan tiap 3 bulan sekali diundi untuk mendapatkan Grand Prize berupa sepeda motor.
Kemudahan dan keuntungan pelayanan bisa Anda dapatkan dengan bergabung menjadi anggota “RI Plus ” (kartu pelanggan dilengkapi dengan poin-poin untuk mendapatkan souvenir/hadiah menarik)
Sepintar Apakah Sasis OH 1521 Euro 3?
Berdasarkan wawancara kita dengan beberapa orang dari PT Mercedes-Benz Indonesia (MB Ina), dan trainer dari pihak PT Mercedes Benz Distribution Indonesia Training Center di Ciputat, saya mendapati beberapa fakta menarik tentang sasis bus ini yang sangat user friendly buat pengemudi, fleet owner, bahkan juga terhadap penumpang.
Sulasno, trainer senior di PT Mercedes Benz Distribution Indonesia Training Center di Ciputat, di sela road test OH 1521 E3 dari Jakarta ke Puncak, Senin (25/10) lalu, mengungkapkan, sebagaimana fitur yang terpasang pada sasis OH 1525 dan OH 1526, sasis OH 1521 E3 ini sudah dilengkapi dengan on board diagnosis. Fitur ini memudahkan pengemudi dan teknisi mengecek secara langsung melalui layar display jenis kerusakan pada bus. Jadi, melalui perangkat menyerupai joystik hitam di bagian kiri lingkar stir ini, teknisi tak perlu buru-buru menggunakan software Star Diagnosis untuk mendeteksi jenis kerusakan ketika bus sedang rewel.
Berbeda dengan seri OH 1525 dan OH 1526 yang hanya menggunakan dua electronic control unit (ECU), OH 1521 E3 ini sudah dilengkapi dengan tiga ECU. Yakni, ECU jenis FR, MR dan INS. Sulasno memberi penegasan, sejak keluarnya sasis seri OH 1525 tahun 2004 lalu, Mercedes-Benz sekarang dan ke depan tidak akan lagi merilis sasis yang manajemen mesinnya tidak elektrik (tak menggunakan ICU), seperti pada sasis tipe OH 1521 Intercooler yang muncul ke pasar awal 2000-an ke bawah. "Kebijakan ini diambil MB Inamengacu pada standar emisi gas buang bus-bus rakitan MB di pasar Eropa," kata Sulasno. Bus ini juga dirancang tidak akan mogok di jalan (pengemudi dan teknisi bus MB biasa menyebutnya dengan istilahngeklok. Bagaimana penjelasannya? Menurut Sulasno, bus ini sudah dilengkapi sistem pengamanan berlapis demi mencegah bus mogok saat di perjalanan. Selain itu, mesin pada OH 1521 E3 ini juga dirancang sangat smart demi mencegah peristiwa jebolnya mesin karena cara pengemudian yang terlalu ekstrim oleh driver seperti terjadi pada sasis bus MB tipe-tipe lama.
Fakta selama ini menunjukkan, banyak pengemudi dan teknisi yang gemar mengakali dengan mematikan sistem alarm agar bus bisa diajak lari atau kebut-kebutan di jalan. Menanggapi ini, Sulasno menjelaskan, saat temperatur mesin menyentuh angka 97 derajat Celcius, pengemudi akan diberi tahu melalui alarm yang langsung menyala dan berbunyi di panel dasbor. Ketika alarm peringatan sudah berbunyi namun pengemudi tetap menginjak pedal gas, melalui manajemen sistem elektrik yang sudah built-in terpasang, mesin bus secara otomatis akan menurunkan tenaga yang dihasilkan mesin secara perlahan. Penurunan tenaga ini akan terjadi ketika suhu mesin naik dan menyentuh level 105 derajat Celcius.Bagaimana jika pengemudi yang belum mengenal karakter mesin ini masih tetap ngotot menginjak pedal gas? Manajemen kontrol elektronik pada bus ini secara otomatis kembali akan menurunkan tenaga mesin begitu suhu mesin naik ke level 110 derajat Celcius. Begitu juga ketika pengemudi ngotot menginjak pedal gas dan menyebabkan mesin bus mengalami overheating atau panas berlebih sampai suhu mesin menembus level 120 derajat Celcius. Jika sudah sampai begitu, mesin bus tetap masih bisa hidup. Namun, pengemudi tak bisa lagi memaksakan menginjak pedal gas lebih dalam lagi dengan tujuan menggenjot tenaga mesin pada putaran lebih tinggi lagi. Bus secara otomatis akan berhenti. Driver tidak bisa ugal-ugalan lagi menginjak gas karena sistem elektronik yang bekerja secara otomatis akan mengirim perintah untuk menolaknya.
Engine Brake dan Gardan
Sulasno juga menjelaskan, selama engine brake (EB) bekerja, tidak ada asupan solar yang diminum oleh mesin. Karena, nozzle tak menyemprotkan solar. "Ini berlaku untuk semua tipe sasis bus Mercedes-Benz, XBC 1518, OH 1521 E3, OH 1525 dan OH 1526," ujar Solasno. Mengacu pada petunjuk manual, fitur EB boleh diaktifkan pengemudi kapan saja. Berbeda dengan ketentuan yang berlaku pada mesin-mesin Mercedes-Benz tipe lama seperti OH 1521 Intercooler ke bawah yang melarang penggunaan engine brake dalam kondisi tertentu. Pengaktifan engine brake juga tidak memicu mesin jadi panas. Begitu EB diaktifkan, kompresi akan langsung dibocorkan semua. EB pada OH 1521 E3 dilengkapi dengan saklar tipe I dan II. Saat pedal gas dilepas, EB langsung bekerja. Ini berlaku untuk saklar tipe I dan II. Inilah yang menjadi kelebihan pada bus-bus Mercedes-Benz yang manajemen mesinnya sudah dikontrol secara elektris melalui ICU. Begitu EB bekerja, dia akan langsung mengerem mesin. Manfaatnya, usia pakai kampas rem pun jadi lebih awet. Thanks to Mercedes-Benz smart engine!
Gardan yang terpasang pada sasis OH 1521 E3 sama seperti yang terpasang pada sasis tipe OH 1526 dan OH 1525. Begitu juga gearbox dan kapasitas tangki solarnya. "Ketiga-tiganya sama," tutur Sulasno. Bagaimana jika perangkat ECU atau FR pada sasis OH 1521 E3 dicuri saat bus sedang mengantar penumpang jalan-jalan? Apakah bus langsung mogok dan tidak bisa pulang kembali ke pool? Wah memalukan dong. Masak bus tipe baru menyandang logo star terlihat mogok di jalan. Saat merancang sasis OH 1521 E3, Mercedes-Benz sudah mengantisipasinya. Jika kondisi seperti itu yang terjadi, maka bus langsung dinyatakan masuk status emergency. Bus bisa tetap bisa dihidupkan dan melaju di jalan namun dengan putaran mesin sangat rendah, yakni hanya 1.300 sampai 1.500 RPM, dan tidak bisa diturunkan atau dinaikkan lagi. Harapannya, dengan di-set pada rpm yang sedemikian rupa, pengemudi masih bisa membawa bus ini ke pool untuk diperbaiki perangkat ECU atau FR-nya yang hilang dicuri. Selain itu, dengan di-set mesin hidup dan melaju konstan di rpm rendah, bus masih bisa berjalan di medan jalan yang bergelombang, datar sampai tanjakan.
Jadi, jika mengemudikan OH 1521 E3 ini, driver tidak bisa mengatur-ngatur mesin seenaknya lagi. Sebaliknya, mekanisme kerja dia diatur oleh mesin. "Inilah yang saya sebut, OH 1521 E3 ini bus pintar," cetus Sulasno.Begitu juga jika kabel pada pedal gas bus ini yang panjangnya bisa mencapai 9 meter, tiba-tiba putus karena sesuatu hal. Bus akan tetap bisa melaju tanpa kabel gas. Bus akan melaju pada rpm 1.300 sampai 1.500. Pada kondisi ini, pedal rem menjadi alat bantu mengontrol rpm mesin bus. Jika pedal rem diinjak, rpm akan diturunkan sampai menjadi hanya 6.00 rpm.
Suspensi Berdecit
Sebagian pemilik dan mekanik bus Mercedes-Benz mengeluhkan bunyi berdecit atau mengelitik pada suspensi per daun (leaf spring) yang terpasang pada bus-bus Mercedes-Benz. Ada juga yang mengeluhkan suspensi daun yang terpasang pada OH 1525 terlalu keras, alias kurang empuk. Sejumlah mekanik bus kemudian mengakalinya dengan menyemprotkan pelumas ke seluruh permukaan dan sela-sela per daun. Misalnya, seperti diterapkan oleh Laks, operator bus pariwisata di kawasan Jakarta Timur pada unit-unit bus OH 1525-nya. Menanggapi hal ini, Sulasno menyatakan keluhan seperti itu memang muncul. Untuk mengatasinya, Sulasno bersedia berbagi kuat. Caranya, dongkrak dulu bodi bus (bukan sasisnya lho!). Kemudian, lakukan steaming pada seluruh permukaan dan sela per daun. Berikutnya setelah bersih dan kering, lumasi dengan grease atau gemuk. Sulasno menuturkan, MB Ina sebenarnya memiliki piranti pelapis per dari bahan plastik yang berguna meredam suara decit tersebut.
Namun, harganya cukup mahal dan jika dipasang pada sasis, akan mendongkrak harga jual sasis tersebut di konsumen. Selain itu, memasang pelapis per akan membuat interval perawatan per menjadi lebih pendek. MB Ina saat ini sedang menguji coba penggunaan per daun buatan pabrik lokal di Indonesia. Saat ini sedang diuji coba pada 4 perusahaan operator bus (PO). Jika pengetesan dianggap layak pakai, MB Ina akan meminta approval dari Mercedes-Benz Brazil, sebagai induk dan pusat produksi sasis bus Mercedes-Benz, untuk dipasang pada sasis bus Mercedes-Benz yang dipasarkan di Indonesia. Selama ini mesin, sasis dan suspensi yang terpasang pada bus-bus Mercedes-Benz di Indonesia langsung didatangkan dari Brazil. Soal suspensi yang keras, Sulasno menyebutkan, hal tersebut telah teratasi pada sasis OH 1526 dengan spesifikasi overhang belakang yang cukup panjang.
Fitur-fitur Khas
Bus dengan dapur pacu OM-924 LA, 4 silinder 4800cc turbo intercooler ini juga dilengkapi fitur-fitur khas bus-bus Mercedes-Benz yang sekarang teknologinya sudah mulai diadopsi pabrikan bus Hino pada bus-bus seri RK-nya. Misalnya, fitur full air brake. Fitur ini memberi keamanan & kenyamanan kepada penumpangnya. Dengan fitur pengereman ini, bus terhindari dari kejadian rem blong. Bus justru akan mengerem jika tekanan angin melemah. Demi kenyamanan penumpang, teknologi pengereman pada bus Mercedes-Benz juga dirancang tidak membuat penumpang terlempar ke depan ketika pengemudi menginjak rem saat di kecepatan tinggi secara tiba-tiba seperti yang ditemui pada sasis bus tipe tertentu dari pabrikan bus lain. Ini karena ketika roda bus direm, rem akan bekerja mengunci roda belakang terlebih dulu. Ketika pedal rem ditekan lebih dalam lagi, baru roda depan akan ikut dikunci. Tekanan udara pada brake chambers pada roda depan dan belakang juga tidak sama. Brake chambers di roda belakang mendapat tekanan 0,2 bar lebih kuat dibanding brake chambers depan. Kebalikannya, ketika pedal rem dilepas, penguncian rem yang dilepas terlebih dahulu adalah rem pada roda depan, baru kemudian disusul rem di roda belakang.
Safety Starter Sensor Sensor unik ini terpasang di pintu penutup ruang mesin. Jika pintu terbuka, mesin hanya bisa distarter dari ruang mesin di bagian belakang, tidak bisa dari dasbor. Ini dimaksudkan untuk menjaga keselamatan mekanik yang sedang bekerja diruang mesin, agak tidak terjepit oleh belt jika secara tidak sengaja ada yang menstater mesin dari dasbort
Sejarah PO Bus Nusantara
PO Nusantara didirikan oleh Bapak Yonatan Budianto di kudus pada tahun 1968, yang diawali dengan pengoperasian 2 bus merk GAZ buatan Uni Soviet tahun 1965, yang merupakan bus ex TNI-AL.
PO Nusantara didirikan oleh Bapak Yonatan Budianto di kudus pada tahun 1968, yang diawali dengan pengoperasian 2 bus merk GAZ buatan Uni Soviet tahun 1965, yang merupakan bus ex TNI-AL.
- Pada tahun 1969 ditambah 5 bus merk ZIEL buatan tahun 1962, yang merupakan bus ex TNI – AU, dan 1970 mulai dirakit bus dengan bodi dari kayu dengan basis rangka bermerk THAMES dari Inggris.
Tahun 1975 merupakan tahun diperkenalkannya besi baja untuk bodi bus di Indonesia, sehingga perusahaan mendatangkan bus dengan merk FORD dari Amerika, dengan karoseri bodi besi baja. Ketika perkembangan dunia otomotif mulai menunjukkan geliatnya di Indonesia, PO.NUSANTARA memperkenalkan kepada konsumennya bus Mercedes Benz dengan mesin depan pada Tahun 1977 (OF Series), dimana seri ini terus dipergunakan hingga tahun 1984, yang kemudian beralih menggunakan Mercedes Benz dengan mesin belakang (OH Series).
Selama kurun waktu tersebut, PO.NUSANTARA berkonsentrasi untuk menangani jalur pendek di Jawa Tengah, Semarang – Kudus – Lasem, hingga pada era tahun 1990 – an, perusahaan mulai mengembangkan operasinya untuk memulai melayani konsumen pada jalur jalur yang lebih jauh dengan memberikan pelayanan yang terbaik.
Seiring perkembangan mobilitas penduduk dan juga perkembangan perusahaan, PO.NUSANTARA kini melayani kota – kota besar di Pulau Jawa, seperti Semarang, Jogjakarta, Purwokerto, Tegal, Cirebon, Bandung, Jakarta, Bogor, Surabaya, Malang dan kota kota lainnya di Pulau Jawa.
Untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen, PO. NUSANTARA memperkuat jajaran armadanya dengan mendatangkan unit-unit chassis yang diimport langsung dari Eropa, seperti VOLVO dan SCANIA. Sedangkan sebagian besar karoserinya menggunakan karoseri AdiPutro yang sudah terkenal dalam kualitasnya.
PO.NUSANTARA adalah salah satu perusahaan transportasi di Indonesia yang sudah banyak mengoperasikan bus dengan merk SCANIA, sehingga mendapatkan pengakuan khusus dari perusahaan tersebut di Swedia.
Disamping SCANIA kami juga menggunakan merk Mercedes Benz, Hino, dan Volvo untuk melayani pelanggan kami. PO.NUSANTARA juga menerapkan tekhnologi yang canggih untuk menunjang kenyamanan dan keamanan para pelanggannya, seperti pemanfaatan tekhnologi Radio Komunikasi Dua Arah (Two Way Radio Transmission) dan Global Positioning System (GPS) untuk memberikan informasi yang akurat tentang posisi armada yang sedang beroperasi. Kami juga menggunakan ban tubless merk Bridgestone dan Michelin yang mana membuat rasa aman dan nyaman dalam perjalanan.
Sebagai kepedulian kami untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan rasa aman bagi para pelanggan kami, kami juga mengasuransikan para pelanggan yang menggunakan jasa kami dan juga armada–armada kami kepada perusahaan penyedia jasa layanan asuransi baik nasional maupun internasional.
Disamping terpercaya untuk pelayanan penumpang pada jalur reguler. PO.NUSANTARA juga dipercaya oleh masyarakat yang mengutamakan kenyamanan dan keamanan untuk mengadakan perjalanan wisata.
Kini dengan armada - armada yang dimiliki dan didukung oleh sumber daya manusia yang berkompeten dan teknologi canggih yang dimiliki, PO.NUSANTARA terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat pengguna transportasi di Indonesia.
PENDUKUNG OPERASIONAL PERUSAHAAN
1. Armada – Armada
Saat ini kami telah dan sedang melengkapi jajaran armada–armada kami dengan beberapa armada kelas dunia, diantaranya Mercedes Benz dengan berbagai macam seri dan juga OH1525 Series (sebuah penciptaan terbaru dari Mercedes Benz, dengan teknologi terbaru yang hadir dari merk yang telah mendunia), SCANIA K 124 I B / 360 HP (tenaga mesin yang dimilikinya dan didukung dengan kenyamanan suspensinya yang baik, membuat unit yang kami impor dari Swedia ini sangat sesuai untuk perjalanan jauh anda), HINO RG 1 JSKA (pengalamannya sebagai salah satu pabrikan otomotif besar, dan telah terkenal akan ketangguhan mesinnya, menjadikan kami memilihnya untuk memperkuat jajaran armada kami), dan VOLVO B7R dan B12M (dengan posisi mesin yang berada di tengah, dimana kami menjadi satu–satunya perusahaan di Indonesia yang memilikinya, membuat kami berencana untuk menjadikannya sebagai mobile home yang nyaman dan aman). Semua armada–armada kami hanya kami percayakan kepada industri perakitan kendaraan bermotor atau karoseri yang telah benar–benar mendapat pengakuan dari dunia transportasi di Indonesia dan dengan menggunakan perlengkapan–perlengkapan yang benar–benar memiliki kualitas yang unggul di kelasnya.
2. Pelayanan
Kami berikan pilihan kepada anda untuk melakukan perjalanan dengan menggunakan armada–armada kami.
Armada–armada kami hadir dengan pilihan konfigurasi tempat duduk mulai 21 penumpang hingga 59 penumpang, kesemuanya hadir dengan kenyamanan tersendiri yang kami desain khusus untuk perjalanan anda.
Disamping itu, kami juga melengkapi armada kami dengan pendingin udara, yang akan membuat anda merasa nyaman selama dalam perjalanan.
Tak lupa untuk perjalanan jauh anda, kami lengkapi armada kami dengan system audio visual, bantal, selimut, dan kamar kecil, untuk membuat perjalanan anda kian nyaman. Sebagai bagian dari komitmen kami yang tulus untuk anda, kami persembahkan itu semua, hanya bagi anda, masyarakat pengguna transportasi darat yang mendambakan keamanan dan kenyamanan dalam berpergian.
3. Perawatan
Dengan pengalaman operasional yang hampir mencapai 40 tahun, kami terus tanpa henti melengkapi sumber daya manusia kami yang bertanggung jawab terhadap perawatan semua armada yang ada, guna mendukung kelancaran perjalanan para pelanggan kami.
Kami juga bekerjasama dengan pihak Agen Tunggal Pemegang Merk dan juga pabrikan yang ada, baik di dalam maupun luar negeri, untuk bertukar informasi dan teknologi, guna mendukung perawatan dan perbaikan armada–armada yang kami miliki.
Di samping itu, dengan luas lahan untuk perawatan dan pool yang lebih dari 20.000 meter persegi, yang dilengkapi dengan perawatan mesin, bodi, interior, dan jalur uji coba kendaraan, kian mendukung kami untuk mempersiapkan kelancaran jalannya operasional semua armada yang kami miliki. Semua armada kami telah memiliki jadwal perawatan masing-masing berdasarkan jarak tempuh ataupun usia pemakaian yang di standarisasi oleh ATPM atau Pabrikan Kendaraan seperti Mercedes Benz, Scania , Volvo dan Hino yang memiliki standar berbeda mengenai perawatan. Diharapkan dengan terjadwalnya perawatan berkala dapat memperkecil gangguan dan hambatan yang bisa timbul kapan saja dan dimana saja dalam perjalanan. Kami sadar sepenuhnya bahwa keselamatan penumpang kami adalah nomor satu dan di atas segala-galanya, oleh sebab itu kami berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah hal-hal yang dapat timbul karena kurangnya perawatan kendaraan-kendaraan kami.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI
a. Tachograph
Beberapa armada kami telah dilengkapi dengan Tachograph, guna memantau kinerja pengemudi dan armada dalam kegiatan operasionalnya. Alat ini membantu kami untuk benar–benar memahami perilaku pengemudi dalam mengemudikan armadanya, apakah telah sesuai dengan yang kami harapkan.
b. Radio Komunikasi Dua Arah ( Two Way Radio System )
Sejak era tahun 80 an, kami sudah menggunakan Radio Komunikasi Dua Arah antar armada dan kantor operasional kami, untuk saling memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masing–masing pihak, dan juga untuk memudahkan dalam pemesanan tiket bagi para pelanggan kami.
c. Global Positioning System
Seiring perkembangan teknologi dunia, saat ini kami juga telah melengkapi armada kami dengan Global Positioning System (GPS) yang menggunakan sarana satelit, guna memantau posisi dari armada kami secara tepat kapanpun diinginkan. Peralatan GPS ini mendapat dukungan dari SoloSystem yang mana perusahaan mereka telah berpengalaman dalam pengadaan alat-alat GPS. Alat ini juga sangat membantu kami dalam mengetahui kecepatan dan posisi kendaraan yang tepat dan akurat bilamana dibutuhkan
Langganan:
Postingan (Atom)